Kau harus tau Seina, pada hari itu aku bergumam pada diriku sendiri bahwa aku akan dengan suka rela menderita diabetes demi bisa melihat senyum lebarmu setiap waktu.
Saat ini di hadapanmu, segala kenangan tiba-tiba berjatuhan selayaknya hujan yang deras sekali. Aku selalu ingat kau pernah bilang
"kebahagiaan itu terletak di hati yang bersyukur."
Aku bersyukur aku telah dipertemukan denganmu, diizinkan mengenalmu sebagai Seinaku, dan diberi kesempatan mencintaimu untuk seumur hidupku. Aku bahagia karenanya.
Seina sayang, akupun ingin sepertimu yang mencintai tanpa alasan. Â Dan aku berhasil, karena sekarang bahkan ketidak-beradaanmu pun tidak membuatku berhenti mencintaimu.
Hari sudah petang, aku mau pamit pulang. Terimalah bunga matahari yang kutinggalkan di atas nisan dan tidurlah yang tenang. Seinaku sayang
E.K.
MEI, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H