Pemikiran - Pemikiran dan Karya - Karya Filsafat Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd memiliki pengaruh yang besar di dunia barat, dibanding dalam dunia islam. Ibnu Rusyd juga memiliki banyak karya, salah satunya mentafsirkan karangan Aristoteles yang diterjemahkan kedalam bahasa Ibrani dan Latin. Terjemahan - terjemahan Ibnu Rusyd banyak yang berfokus pada Barat sudah banyak beredar di Eropa.
1. Pemikiran - Pemikiran Ibnu Rusyd
Dalam tulisan - tulisan filsafat Ibnu Rusyd, Ia mengembalikan pemikiran Aristotelianisme ke jalur utama pemikiran dunia islam.Â
Menurutnya filsafat Aristoteles telah disalah artikan oleh pemikir - pemikir muslim sebelumnya yang terpengaruh filsafat Neoplatonisme, seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina.
Ibnu Rusyd juga banyak diserang oleh ulama Sunni terutama madzhab - madzhab teologi seperti madzhab teologi Hambali dan Asy'ariyah
Filsafat Ibnu Rusyd juga membedakan 3 metode membuktikan kebenaran, yang pertama adalah metode retorika (khatab), yaitu kepandaian menyusun kata - kata yang mudah dipahami orang awam.Â
Yang kedua, dialetika (jidal) melalui perdebatan atau argumen yang dilakukan oleh para ulama mutakallimun. Yang ketiga metode demonstratif (burhan)Â atau melalui pembuktian dengan kaidah - kaidah logika.
Menurut Ibnu Rusyd, Al-qur'an menggunakan metode retorika untuk mengingatkan dan menyerukan manusia pada kebenaran. Karena Al-qur'an ditujukan pada semua orang, termasuk orang awam.
Sementara itu filsafat menggunakan metode demonstratif, yang hanya bisa dikonsumsi oleh orang - orang yang memahami, atau orang - orang berpengetahuan. Tetapi dapat menghasilkan pengertian yang lebih baik bagi orang - orang yang mampu.
2. Karya - Karya Ibnu Rusyd
Yang pertama ada Tafsir Aristoteles, beliau menguraikan hampir semua karya Aristoteles, yang ada pada masa hidupnya. Tafsir tersebut dibagi menjadi tiga tipe, Tafsir panjang (syarh, dalam bahasa arab), Tafsir menengah (talkhis, dalam bahasa arab) dan Tafsir pendek (jami')
Yang kedua makalah filsafat oleh Ibnu Rusyd, beliau membuat makalah tentang akal atau intelek, waktu dan benda benda langit. Ia juga membuat makalah polemik atau perdebatan, salah satunya mengkritik Filsafat Ibnu Sina.
Yang ketiga teologi oleh Ibnu Rusyd, karangan beliau tentang teologi adalah fashl al-maqal fii ma baina al-hikmah wa asy-Syariah min al-ittishal, sebuah karangan yang memaknai kesesuaian antara filsafat dan syariat islam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H