Mohon tunggu...
Eka Fhutri Kembari
Eka Fhutri Kembari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Tertarik dalam bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menguasai Seni Berbicara Melalui Pelatihan Public Speaking

13 April 2024   14:01 Diperbarui: 13 April 2024   14:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnalistik.co, Semarang (13/04/2024) - PMII Rayon FISIP Komisariat UIN Walisongo Semarang mengadakan pelatihan public speaking yang diselenggarakan di Smart Class, Lantai 2, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, pada tanggal 28 Maret 2024. 

Public speaking merupakan salah satu program kerja yang dicetuskan oleh Biro Wacana PMII Rayon FISIP. Pelatihan ini dibuka untuk umum dan tidak memungut biaya sama sekali, tujuannya adalah untuk memberikan wawasan dan pemahaman langsung dari narasumber yang  memiliki kemampuan dibidang tersebut kepada para mahasiswa. Pelatihan ini dipandu oleh Mufti Hanif selaku moderator dengan fokus utamanya adalah praktek secara langsung. 

M. Faris Balya sebagai narasumber dalam pelatihan ini memberikan dorongan kepada mahasiswa yang hadir untuk membiasakan diri menerapkan kebiasaan mempraktekkan langsung ilmu yang telah didapatkan. Ia juga menceritakan pengalaman pribadinya dalam memahami dan mendalami ilmu public speaking yang telah didapatkan selama bertahun - tahun. Selain itu, Narasumber juga memberikan tips dan trik agar mahir berbicara walaupun didepan banyak orang. 

"Terkadang kita harus menjadi orang gila, seperti ngomong sendiri, bahkan saya pun sering berbicara didepan kaca seperti orang gila yang berbicara tapi tidak ada lawan bicaranya agar saya mampu terbiasa berbicara dengan lancar dan tidak terbata - bata," ucap Faris(28/03/2024). 

Konsep acara ini tidak semata - mata hanya materi saja, satu persatu peserta yang hadir diwajibkan untuk praktek langsung berbicara didepan banyak orang berdasarkan pemahaman yang didapatkan melalui materi yang telah disampaikan. Setelah itu, ada sesi seperti konseling berupa tanya jawab, dimana para peserta secara individu dibantu oleh Narasumber mencari permasalahan utama dan solusinya agar dapat memperbaiki kesalahan yang dikhawatirkan selama berbicara. Para peserta mengakui bahwasannya masih sulit untuk berbicara secara lancar dan berbobot baik didepan banyak orang maupun hanya dengan satu orang saja dikarenakan grogi, takut salah, malu, dan minder. 

Kegiatan ini diakhiri dengan motivasi - motivasi yang dibawakan oleh narasumber dan sesi foto bersama, kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipandu oleh moderator. 

"Untuk berani berbicara, maka harus berani melawan," ucap Faris(28/03/2024). 

Penulis : Eka Fhutri Kembari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun