Mohon tunggu...
Eka Feby Setiasari
Eka Feby Setiasari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi UIN

Dream

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Seorang Pendidik yang Memahami Psikologi Pendidikan

22 Oktober 2019   22:53 Diperbarui: 19 April 2021   11:03 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(c) menghambat daya kritis siswa. Hal ini karena segala informasi yang disampaikan guru biasanya ditelan mentah-mentah, tanpa dibedakan apakah informasi itu salah atau benar, dipahami atau tidak. Dengan demikian, sulit bagi siswa untuk mengembangkan kreatifitas ranah ciptanya secara optimal.

2.  Metode diskusi                                                     

Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan belajar memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi bersama. Aplikasi metode diskusi biasanya melibatkan seluruh siswa atau sejumlah siswa tertentu yang diatur dalam bentuk kelompok-kelompok. Tujuan penggunaan metode diskusi ialah untuk memotivasi (mendorong) dan memberi stimulasi (memberi rangsangan) kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam. Dalam dunia pendidikan dewasa ini, metode diskusi mendapat perhatian besar karena memiliki arti penting dalam merangsang para siswa untuk berpikir dan mengekspresikan pendapatnya secara bebas dan mandiri. Pada umumnya, metode ini diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar untuk: 

(1) mendorong siswa berpikir kritis; 

(2) mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas; 

(3) mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama; 

(4) mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. 

Namun demikian, metode diskusi yang dari permukaannya tampak bagus dan sangat menjanjikan hasil belajar yang optimal itu, ternyata juga mengandung kelemahan-kelemahan, di antaranya: 

(a) Jalannya diskusi lebih sering didominasi oleh siswa partisipan yang pandai, sehingga mengurangi peluang siswa lain untuk memberi kontribusi; 

(b) Jalannya diskusi sering terpengaruh oleh pembicaraan yang menyimpang dari topik pembahasan masalah, sehingga pertukaran pikiran menjadi asal-asalan dan bertele-tele; 

(c) Diskusi biasanya lebih banyak memboroskan waktu, sehingga tidak sejalan dengan prinsip efisiensi.                 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun