Mohon tunggu...
Febiyani EkaR
Febiyani EkaR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai konten yang berisi tentang pendidikan dan motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Paradigma Integrasi Ilmu Sosial dan Humaniora : Pentingnya Kejujuran dalam Dunia Marketing

16 Desember 2024   12:43 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:21 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya paradigma integrasi dalam ilmu sosial dan humaniora menjadi penting karena menjadi relevan dengan kompleksitas dunia modern. Penguatan etika dan keberlanjutan. Dunia modern menghadirkan permasalahan yang kompleks, seperti krisis etika dalam marketing. Paradigma ini menempatkan nilai-nilai kemanusiaan seperti kejujuran, sebagai inti dari strategi bisnis.

Marketing (pemasaran) adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, guna mencapai segala tujuan yang telah direncanakan, individu atau organisasi perlu untuk melakukan penawaran dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Saat ini dunia marketing banyak sekali terjadi kecurangan. Maka dari itu, pentingnya penerapan kejujuran dalam menjalankan kegiatan marketing. 

Bayani

QS. Al-Mutaffifin ayat 1-3

Sumber : rijalunsodaqu.wordpress.com
Sumber : rijalunsodaqu.wordpress.com

Artinya : "1) Celakalah orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! 2) (Mereka adalah) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. 3) Tidakkah mereka mengira (bahwa) sesungguhnya mereka akan dibangkitkan."

Burhani

1) Ancaman bagi orang curang

Ayat ini menjelaskan perilaku orang yang akan menjadi penghuni neraka. Apabila menjual kepada orang lain, mereka akan mengurangi takaran atau timbangannya. Orang-orang yang mengurangi takaran dan timbangan mendapat dosa yang besar karena dengan perbuatan itu, dia dianggap telah memakan harta orang lain tanpa kerelaan pemiliknya. Allah memberikan ancaman yang berat bagi mereka yang melakukan kecurangan.

2) Relevansi dalam kehidupan modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun