Mohon tunggu...
Eka Fatikhul Firdausi
Eka Fatikhul Firdausi Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi Psikologi

Fasilitator di Forum Psikologi BISA (Best In Social and Academy)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Finlandia

28 Oktober 2019   20:24 Diperbarui: 28 Oktober 2019   20:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto:idntimes.com

Bukan rahasia lagi apabila negara Finlandia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Hal ini menjadikan Finlandia sebagai rujukan bagi negara-negara lain untuk belajar tentang sistem pendidikan yang baik.

 Pertanyaan yang muncul sekarang adalah bagaimana Finlandia bisa menjadi negara yang mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia? Pada dasarnya negara Finlandia dalam merancang suatu sistem pendidikan terlebih dahulu melihat bagaimana potensi negara dan masyarakatnya. Hal ini menjadikan Finlandia berhasil merancang sistem pendidikan yang sesuai.

Fakta lain tentang negara eropa bagian utara yang hampir mendekati kutub utara ini juga merupakan negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di dunia. Berdasarkan laporan tingkat kebahagiaan negara yang dirilis oleh PBB (perserikatan bangsa-bangsa) pada bulan Maret tahun 2018 lalu, Finlandia berhasil menggeser Norwegia sebagai negara yang memiliki indeks kebahagian tertinggi di dunia. Norwegia yang mulanya menduduki urutan pertama sebagai negara yang memiliki indeks kebahagian tertinggi di dunia pada tahun 2017 lalu harus rela digeser oleh Finlandia.

Dilansir dari World Happieness Report 2018, untuk mengetahui indeks kebahagian negara di berbagai belahan dunia, PBB telah menyusun 156 negara yang terlibat dalam survei Gallup World Poll. Berdasarkan hasil survei tersebut pada tahun 2018 Finlandia dinyatakan menempati peringkat pertama. Hasil studi tingkat kebahagiaan ini dilihat berdasarkan kesejahteraan manusia meliputi pendapatan, harapan hidup secara sehat, dukungan sosial, kebebasan, kepercayaan, dan kemurahan hati.

Negara Finlandia yang memiliki visi Healthy and Happy Young People and Mental Well Being for Health of Citizen mampu mendorong pemerintah untuk konsekuen dengan visi yang mereka miliki. Tidak heran jika negara tersebut mampu meraih apa yang telah dicita-citakan.

Anak-anak di negara Finlandia mayoritas bebas dari rasa takut akan persaingan serta kegagalan. Hal ini dikarenakan pendidikan di Finlandia tidak menerapkan sistem ranking. Mereka juga bebas dari tekanan untuk menghadapi tes masuk ke sekolah unggulan karena semua sekolah di Finlandia memiliki kualitas yang sama. Hal ini tentu jauh berbeda dengan kondisi di negara Indonesia.

sumber foto:hipwee.com
sumber foto:hipwee.com

Negara Finlandia dalam memanfaatkan teknologi untuk proses pembelajaran terkenal sangat bijak. Proses pembelajaran di dalam kelas sudah terbiasa memadukan berbagai teknik dan bermacam-macam pendekatan yang disesuaikan dengan karakter siswa. Penggunaan ipad yang dilakukan oleh siswa ketika di dalam kelas saat proses belajar sudah bukan lagi menjadi fenomena asing di Finlandia. 

Siswa di Finlandia bahkan dalam belajar juga menggunakan google classroom. Kita mengetahui bahwa google classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas dalam dunia maya. Google classroom ini bisa menjadi sarana distribusi diskusi yang terjalin oleh setiap elemen pendidikan, baik itu guru atau siswa.

Teknologi merupakan salah satu cara memperluas akses pengetahuan. Negara seharusnya berinvestasi secara lebih efektif dan memastikan bahwa guru berada di garis depan dalam merancang dan menerapkan perubahan. Guru-guru di Finlandia begitu menghargai perbedaan setiap individu dalam menerima materi pembelajaran. Setiap guru merancang pembelajaran dan menghadirkan suatu inovasi baru dengan berbagai media sehingga siswa dapat memilih cara yang mudah mereka pahami.

Fungsi guru dalam menerapkan sistem pendidikan di Finlandia memiliki peran yang sangat penting. Satu hal yang perlu menjadi catatan bagi para pendidik adalah bukan pada letak penggunaan teknologi melainkan bagaimana seorang pendidik bisa memberdayakan segala media yang ada guna menunjang pendidikan yang baik.

Kita tidak harus memindahkan sistem pendidikan Finlandia ke negara kita. Cukup kita kembali pada prinsip yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara: "Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya"

Idealnya, pendidikan dapat mengembalikan pada fitrah penciptaan manusia. Pendidikan bukan soal kesuksesan individu melanglang buana entah ke mana, namun seberapa besar manfaat yang bisa dia berikan dengan potensi keunikan lokal yang ada.

Penulis           : Azly

Editor             : Eka Fatikhul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun