Mohon tunggu...
Muhamad Khoirul Anam
Muhamad Khoirul Anam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menjadi diri sendiri yang lebih baik dari kemarin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Aplikasi Berbasis IoT untuk Sistem Pemantauan Lingkungan

12 Januari 2025   12:35 Diperbarui: 12 Januari 2025   12:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Iot (Internet of Things)

Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat fisik yang terhubung satu sama lain melalui internet, yang memungkinkan perangkat tersebut untuk saling bertukar data tanpa interaksi manusia secara langsung. Perangkat-perangkat ini dapat berupa sensor, alat elektronik, kendaraan, atau benda lain yang dilengkapi dengan teknologi seperti sensor, software, atau konektivitas untuk mengumpulkan dan berbagi data. Perangkat ini dapat berupa apa saja, mulai dari sensor sederhana hingga mesin industri yang kompleks. "Things" dalam IoT merujuk pada objek fisik yang memiliki kemampuan untuk terhubung ke internet, mengumpulkan data, dan melakukan tindakan berdasarkan data tersebut. Contoh perangkat IoT adalah smart home device, wearable tech, industrial sensor (Muzawi & Kurniawan, 2018).

Bagaimana IoT bekerja?

Dalam pengembangan aplikasi berbasis IoT untuk sistem pemantauan lingkungan, terdapat beberapa komponen utama yang harus diperhatikan: sensor, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan. Sensor berfungsi sebagai perangkat utama untuk mengumpulkan data lingkungan seperti suhu, kelembapan, tingkat polusi udara, atau kadar air. Pemilihan sensor yang tepat menjadi krusial karena kualitas data yang dihasilkan akan mempengaruhi keakuratan analisis (Hidayat & Sari, 2021).

Selanjutnya, perangkat lunak memainkan peran penting dalam pengolahan dan visualisasi data. Data yang dikumpulkan oleh sensor IoT biasanya berupa data mentah yang memerlukan pengolahan lebih lanjut menggunakan algoritma tertentu. Misalnya, algoritma machine learning dapat digunakan untuk mendeteksi pola atau anomali dalam data lingkungan yang dapat memberikan peringatan dini terhadap kondisi berbahaya, seperti polusi udara yang melebihi ambang batas.

Infrastruktur jaringan IoT harus dirancang untuk mendukung komunikasi data yang cepat dan andal. Teknologi seperti LPWAN (Low-Power Wide-Area Network) atau jaringan 5G dapat digunakan untuk memastikan bahwa data dari sensor dapat dikirimkan secara efisien ke server pusat untuk dianalisis. Keamanan data juga menjadi perhatian utama, mengingat data lingkungan yang dikumpulkan dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk tujuan strategis (Anggy Giri Prawiyogi & Aang Solahudin Anwar, 2023).

Namun, pengembangan sistem berbasis IoT untuk pemantauan lingkungan tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah interoperabilitas perangkat dari berbagai vendor. Standarisasi protokol komunikasi IoT menjadi kebutuhan agar semua perangkat dapat bekerja secara harmonis. Selain itu, biaya implementasi dan pemeliharaan sistem IoT masih relatif tinggi, terutama di negara berkembang. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk menekan biaya tersebut, misalnya dengan menggunakan sensor berbiaya rendah atau memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung operasional perangkat IoT (Efimov & Salama, 2012).

Manfaat IoT

Efisiensi: Mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan meningkatkan produktivitas.

Keakuratan: Mengumpulkan data yang lebih akurat dan real-time.

Konektivitas: Memungkinkan interaksi yang lebih baik antara manusia dan mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun