Konon katanya, pakaian yang kita kenakan bisa membentuk persepsi tidak hanya di benak orang lain yang melihat, namun juga bagi kita yang memakainya.
Misalnya saja, saat seorang anak TK yang bercita-cita sebagai polisi, mendapatkan tugas berperan sebagai polisi lengkap dengan segala atributnya ketika memperingati hari Kartini. Pastinya si anak tersebut akan berdiri dengan gagahnya.
Atau kita akan merasa lebih percaya diri bertemu dengan klien saat mengenakan pakaian terbaik kita. Apalagi jika klien tersebut adalah orang yang sangat penting.
Dengan mengenakan pakaian tertentu, seseorang bisa merasa sebagai seorang pahlawan. Oleh karena itu, setiap tokoh pahlawan super selalu identik dengan kostum yang menjadi ciri khasnya.
Namun, taukah kamu bahwa untuk menjadi pahlawan kita tidak perlu mengenakan kostum khusus?
Bahkan, dengan memperhatikan isi lemarimu kamu sudah bisa menjadi seorang pahlawan.
***
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat membaca sebuah artikel yang sangat menarik tentang fashion yang berkelanjutan atau dikenal dengan istilah sustainable fashion. Yaitu sebuah gerakan/pendekatan dalam industri fashion yang berfokus pada desain, produksi dan pemakaian pakaian yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Konsep ini mencakup penggunaan bahan yang ramah lingkungan, praktik produksi yang etis, serta pengurangan limbah dan polusi.
Pentingnya sustainable fashion terletak pada kemampuannya untuk mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap planet kita, sekaligus meningkatkan kesejahteraan pekerja dan komunitas.
Industri fashion diketahui memiliki dampak lingkungan yang signifikan, mulai dari penggunaan sumber daya alam yang berlebihan hingga pencemaran yang dihasilkan selama proses produksi.