Tanpa disangka, Raya berhenti sejenak dari kegiatannya mengelus kucing yang dia beri nama Luna dan menatapku sambil tersenyum lembut. "Loh, aku baru sadar... aku belum pernah kasih nama buat kamu," ujarnya sambil mengerutkan alis, seakan berpikir keras. "Padahal, kamu udah sering makan bareng mereka, ya?"
Raya perlahan mengangkat tubuhku dan meletakkanku di pangkuannya dengan penuh kelembutan. Tangannya yang hangat mengusap lembut kepalaku, membuatku merasa nyaman dan aman di dekapannya. "Kamu tahu nggak," katanya sambil tersenyum, "bulu kamu lebat sekali, kayak singa kecil." Dia tertawa pelan, lalu menatapku dengan mata ceria. "Aku panggil kamu Leo, ya? Karena kamu mirip singa." Namaku kini Leo, dan dalam pelukannya, aku merasa seperti raja kecil di dunia kami yang sederhana, di mana setiap sentuhan dan kata-kata darinya membuatku merasa begitu istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H