Mohon tunggu...
Eka Dharma Saputra
Eka Dharma Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner - ASN - Veterinarian

Bapak 2 anak yang ingin belajar dan berbagi manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money

Robert Kiyosaki Vs Warren Buffett: Mending Investasi Emas atau Perak?

4 Oktober 2024   07:35 Diperbarui: 4 Oktober 2024   07:37 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilih mana? Investasi emas atau perak? | Sumber: gambar hasil AI

Dalam dunia investasi, logam mulia seperti emas dan perak selalu menjadi pilihan yang menarik. Namun, ketika berbicara tentang mana yang lebih baik antara keduanya, ada dua tokoh besar yang memberikan pandangan unik. 

Robert Kiyosaki, penulis terkenal buku Rich Dad Poor Dad, dan Warren Buffett, salah satu investor tersukses di dunia, sepakat bahwa perak punya potensi yang lebih besar dibanding emas. 

Apa alasan mereka? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pandangan Robert Kiyosaki: Perak sebagai Pelindung Kekayaan Masa Depan

Robert Kiyosaki dikenal sebagai sosok yang selalu mendorong orang untuk berinvestasi dalam aset fisik. Salah satu aset yang ia anggap penting adalah perak. Kiyosaki melihat perak sebagai aset yang terjangkau dan bisa diakumulasi secara bertahap, bahkan oleh investor pemula. 

Dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan emas, siapa pun bisa mulai membeli perak sedikit demi sedikit.

Namun, apa yang membuat perak begitu menarik bagi Kiyosaki? 

Selain harga yang lebih rendah, perak memiliki banyak kegunaan nyata di dunia industri. Misalnya, perak digunakan dalam pembuatan peralatan elektronik, semikonduktor, dan bahkan perhiasan. Dengan permintaan yang terus meningkat, terutama dalam teknologi hijau seperti panel surya dan kendaraan listrik, nilai perak berpotensi naik di masa depan.

Tidak hanya itu, pasokan perak di dunia terbatas. Artinya, ketika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap, harga perak bisa meroket. Inilah alasan mengapa Kiyosaki menyarankan perak sebagai pelindung kekayaan jangka panjang, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang semakin tinggi.

Kiyosaki juga menyarankan untuk lebih memilih perak fisik dalam bentuk koin atau batangan dibandingkan dengan produk investasi seperti ETF. Menurutnya, memiliki aset fisik lebih aman karena kita benar-benar bisa memegang apa yang kita miliki.

Warren Buffett: Mengapa Perak Lebih Baik dari Emas

Sementara Robert Kiyosaki sangat mendukung investasi perak, Warren Buffett punya pandangan yang serupa, terutama ketika membandingkan perak dengan emas. Buffett, yang dikenal sangat selektif dalam memilih investasi, menyatakan ketidaksukaannya terhadap emas. 

Menurutnya, emas tidak memiliki nilai praktis yang signifikan. "Emas hanya duduk di sana dan tidak melakukan apa-apa," kata Buffett.

Bagi Buffett, sebuah investasi haruslah sesuatu yang memiliki nilai nyata dan kegunaan. Dan perak memenuhi kriteria ini. Perak bukan hanya berkilau, tapi juga memiliki banyak aplikasi penting. 

Dalam dunia medis, perak digunakan untuk perban luka bakar, kateter, hingga pemurnian air. Sementara dalam industri elektronik, perak dikenal sebagai konduktor listrik terbaik dan digunakan dalam pembuatan ponsel, komputer, serta peralatan rumah tangga lainnya.

Selain itu, perak sulit digantikan oleh bahan lain karena sifatnya yang unik. Hal ini membuat perak semakin berharga, terutama dalam industri yang mengandalkan bahan berkualitas tinggi seperti ini. 

Itulah mengapa bagi Buffett, perak lebih berharga dibanding emas yang kegunaannya lebih terbatas dan tidak memiliki nilai praktis yang signifikan.

Kesamaan Pandangan Kiyosaki dan Buffett: Aset Fisik yang Bernilai Nyata

Meski mungkin berbeda dalam gaya investasi, Kiyosaki dan Buffett sepakat bahwa aset fisik seperti perak jauh lebih bernilai dibanding uang tunai atau bahkan emas. Keduanya melihat perak sebagai pilihan yang lebih aman karena stabilitasnya dalam melawan inflasi dan fluktuasi ekonomi. 

Uang tunai, seiring waktu, akan kehilangan daya belinya, sedangkan perak memiliki nilai intrinsik yang nyata dan terus meningkat dengan permintaan yang tinggi di industri.

Jika kamu adalah investor pemula, belajar dari Kiyosaki dan Buffett bisa menjadi langkah bijak. Keduanya setuju bahwa memiliki aset yang bermanfaat, nyata, dan langka seperti perak adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi kekayaan di masa depan. 

Apalagi, dengan permintaan perak yang terus meningkat dalam sektor teknologi dan industri hijau, perak bisa menjadi penyelamat keuangan di masa yang penuh ketidakpastian ini.

Cara Berinvestasi dalam Perak

Sekarang, bagaimana cara berinvestasi dalam perak? Ada dua opsi utama: perak fisik atau produk investasi seperti ETF. Jika kamu ingin memiliki perak secara langsung, kamu bisa membeli koin, batangan, atau ingot. 

Ini adalah cara paling tradisional dan aman karena kamu benar-benar memiliki aset yang bisa kamu simpan dan pegang.

Namun, jika kamu tidak ingin repot dengan penyimpanan atau pengasuransian, kamu bisa memilih ETF perak. ETF adalah produk investasi yang memungkinkan kamu memiliki perak tanpa perlu menyimpannya secara fisik. Harganya mengikuti pergerakan pasar perak, dan kamu bisa menjualnya kapan saja. 

Meskipun praktis, Kiyosaki memperingatkan bahwa memiliki perak fisik lebih baik dalam jangka panjang karena tidak tergantung pada aset kertas.

Kesimpulan

Baik Robert Kiyosaki maupun Warren Buffett setuju bahwa perak adalah investasi yang lebih baik dibanding emas. Dengan banyaknya aplikasi perak di dunia nyata, terutama dalam industri teknologi dan medis, nilai perak diperkirakan akan terus meningkat. 

Bagi investor pemula yang mencari cara untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi, perak bisa menjadi pilihan tepat.

Jika kamu ingin mulai berinvestasi, pertimbangkan untuk memasukkan perak ke dalam portofolio investasi kamu. Dengan harga yang terjangkau dan permintaan yang terus tumbuh, perak bisa menjadi pelindung keuangan yang stabil di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun