Baru saja saya membuka laman kompasiana.com dan dibuat terkejut setengah mati. Bayangkan, beberapa jam lalu saya mendapat kabar bahwa salah seorang publik figur terkenal, Marissa Haque, meninggal dunia. Eh, baru buka Kompasiana, tulisan beliau justru muncul di bagian headline hari ini. Aneh, bukan?
Karena penasaran, saya mulai membaca artikel yang diunggah oleh akun Marissa Haque tersebut. Saya berpikir, mungkin saja ada orang lain yang menulis menggunakan akun beliau, apalagi mengingat kabar duka yang baru saja saya dengar. Namun, di bagian bawah artikel tertulis sebuah catatan:
"Catatan: Artikel lawas milik Kompasianer Marissa Haque ini kembali dijadikan headline untuk mengenang pemikiran dan interaksi beliau di Kompasiana. Marissa Haque dikabarkan meninggal dunia pada hari Rabu, 2 Oktober 2024."
Yaelaahhh... saya kena prank ternyata.
Hampir saja saya berpikir yang horor-horor di siang bolong. Tapi, kejadian ini justru membuat saya merenung. Bagaimana bisa seseorang yang sudah meninggal, namun karyanya tetap hidup, bisa dilihat, dibaca, dan menginspirasi banyak orang? Inilah kekuatan sebuah tulisan. Bukan sekadar rangkaian kata-kata yang disusun indah, tetapi warisan yang bisa terus hidup meski penulisnya telah tiada.
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Marissa Haque. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat terbaik untuk beliau di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan.
Menulis: Warisan yang Abadi
Tulisan memiliki kekuatan yang luar biasa. Bukan hanya sebagai sarana menyalurkan pemikiran, tapi juga sebagai jejak digital yang bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja. Apa yang kamu tulis hari ini bisa jadi bacaan inspiratif bagi generasi mendatang. Seperti kasus Marissa Haque tadi, meski beliau sudah tiada, tulisannya masih menginspirasi banyak orang dan menjadi pengingat akan ide-ide serta pemikiran yang pernah beliau tuangkan.
Bukankah menarik jika kita bisa meninggalkan sesuatu yang akan terus hidup setelah kita tidak ada? Tulisan yang baik bisa menjadi semacam time capsule, menyimpan pemikiran, perasaan, dan pengalaman kita untuk generasi yang belum lahir. Seperti pepatah, "Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama." Dalam era digital ini, kita juga meninggalkan tulisan.
Bagaimana Kamu Ingin Dikenang?
Kita semua pasti pernah memikirkan hal ini: Bagaimana kita ingin diingat oleh orang lain setelah kita pergi? Sebagai pribadi yang positif, inspiratif, atau justru sebaliknya? Ini juga berlaku pada tulisan kita. Setiap kata yang kita tulis di dunia maya adalah cerminan dari siapa diri kita. Tulisan yang positif, memberikan manfaat, dan inspiratif, tentu akan membuat orang mengingat kita sebagai pribadi yang baik, yang membawa dampak positif bagi banyak orang.
Sebaliknya, jika yang kita tulis hanyalah keluhan, umpatan, atau hal-hal negatif lainnya, itu juga akan meninggalkan kesan tertentu pada pembaca. Kamu mungkin pernah membaca komentar atau status seseorang di media sosial dan langsung berpikir, "Orang ini kok kesannya marah-marah terus ya?"Â
Nah, hal yang sama bisa terjadi pada tulisan-tulisan kita.
Kekuatan Jangkauan Tulisan di Era Digital
Di zaman sekarang, tulisan tidak lagi terbatas pada media cetak yang hanya bisa dibaca oleh segelintir orang. Internet telah membuka peluang besar bagi setiap orang untuk menulis dan menyebarkan pemikirannya ke seluruh dunia. Tidak hanya ratusan, tetapi ribuan, bahkan jutaan orang bisa membaca tulisanmu. Dan lebih menarik lagi, tulisan tersebut bisa terus diakses selama platform yang kamu gunakan masih ada.
Bayangkan, tulisan yang kamu buat hari ini bisa dibaca oleh orang lain bertahun-tahun kemudian. Mungkin kamu sudah tidak ingat pernah menulisnya, atau bahkan sudah lama tidak aktif di platform tersebut. Namun, tulisanmu masih bisa memberikan manfaat bagi orang yang membacanya di masa depan. Itulah kekuatan tulisan di era digital.
Menulis untuk Memberikan Manfaat
Mari kita bicara lebih jauh. Apa yang ingin kamu tinggalkan untuk dunia melalui tulisanmu? Apakah kamu ingin dikenal sebagai seseorang yang memberikan inspirasi, atau seseorang yang hanya menambah keramaian di internet dengan hal-hal negatif? Tentu, kita semua ingin meninggalkan jejak yang baik.
Tulisan adalah medium yang memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi. Melalui tulisan, kita bisa menyebarkan kebaikan, menginspirasi orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, atau bahkan sekadar memberikan hiburan yang positif. Menulis bukan hanya soal mengungkapkan isi hati, tapi juga soal memberikan nilai kepada orang lain.
Ada satu ungkapan yang sering terdengar: "Hidup yang berarti adalah hidup yang memberi manfaat bagi banyak orang." Dan menulis adalah salah satu cara termudah dan tercepat untuk melakukannya. Kamu tidak perlu menunggu menjadi seorang figur publik atau tokoh besar untuk bisa memberikan manfaat bagi orang banyak. Cukup dengan menulis, kamu sudah bisa memberikan dampak positif bagi orang lain.
Jangan Takut Menulis
Mungkin ada yang berpikir, "Tapi saya bukan penulis profesional. Bagaimana saya bisa menulis sesuatu yang berdampak besar?"
Jangan khawatir, menulis itu tidak harus sempurna. Kamu tidak perlu menjadi sastrawan ulung atau penulis buku terkenal untuk bisa menulis sesuatu yang bermakna. Mulailah dengan menulis apa yang kamu tahu dan alami. Tulislah dengan jujur, dan biarkan pembaca merasakan ketulusan dalam setiap kata yang kamu tulis.
Ketulusan adalah kunci. Pembaca bisa merasakan jika sebuah tulisan dibuat dengan hati. Dan tulisan yang tulus, meski sederhana, bisa menyentuh hati banyak orang. Ingat, tulisan yang paling berkesan bukanlah tulisan yang paling sempurna secara teknis, tetapi tulisan yang paling jujur dan autentik.
Kesimpulan: Jadikan Tulisanmu Warisan Positif
Tulisan bukan sekadar kata-kata yang terangkai menjadi kalimat. Tulisan adalah bagian dari dirimu yang bisa hidup jauh setelah kamu tiada. Jika kamu ingin dikenang sebagai seseorang yang membawa manfaat, menulislah dengan niat untuk memberikan inspirasi dan kebaikan. Biarkan tulisanmu menjadi warisan yang abadi, yang akan terus memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang.
Jadi, mulai sekarang, jangan ragu untuk menulis. Apa yang kamu tulis hari ini mungkin akan menjadi sesuatu yang dikenang orang lain di masa depan. Tulisanmu bisa menjadi cahaya yang menerangi jalan orang lain, bahkan ketika kamu sendiri sudah tidak ada di dunia ini.
Setiap kata yang kamu tulis adalah jejak digital yang akan bertahan lama. Pastikan jejak itu adalah jejak yang akan membawa kebaikan bagi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H