Mohon tunggu...
Eka Dharma Saputra
Eka Dharma Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner - ASN - Veterinarian

Bapak 2 anak yang ingin belajar dan berbagi manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jejak Digital, Warisan Tak Terlihat yang Berbicara

4 September 2024   15:43 Diperbarui: 15 Januari 2025   17:59 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tinggakan Jejak Digital yang Positif di Media Sosial | Ilustrasi oleh Austin Distel di Unsplash

Pagi itu cerah, dengan sinar matahari yang menerobos melalui celah tirai dan menghangatkan ruang tamu. Clayton baru saja menyesap kopi hitamnya ketika suara kecil memecah keheningan. 

"Ayah, apakah kamu orang yang terkenal?" Putrinya yang berusia delapan tahun, dengan mata berbinar penuh rasa ingin tahu, bertanya kepadanya. 

Clayton tersenyum, merasa heran. "Kenapa kamu bertanya begitu, sayang?" tanyanya lembut, sambil mengusap rambut lembut putrinya. 

Dengan semangat yang sama, putrinya menjelaskan bahwa ia baru saja mencari nama ayahnya di Google dan menemukan banyak foto serta tulisan dan cerita tentang dirinya.

"Ya Tuhan, apa saja yang sudah ia temukan?" Ujarnya dalam hati.

***

Bayangkan, kamu sedang berada di tengah kesuksesan kerja sama dengan seorang partner. Sejak awal, semuanya berjalan lancar. Kalian bekerja sama dengan kompak, saling mendukung, dan akhirnya mencapai puncak karier bersama. Namun, di saat segalanya tampak sempurna, angin kencang mulai bertiup---angin yang membawa berita buruk dari masa lalu. 

Ternyata, belasan tahun yang lalu, kamu pernah menulis beberapa komentar yang tidak menyenangkan tentang partner-mu di media sosial. Bukan hanya sekali, tapi beberapa kali. Kini, kata-kata itu kembali menghantui, mengancam kerja sama yang sudah dibangun dengan susah payah.

***

Setelah membaca cerita Clayton di Medium, saya pun mulai bertanya-tanya. Bagaimana jika suatu hari, putri saya, Ina, mencari nama saya di internet? Apa yang akan dia temukan? Apakah dia akan membaca tulisan-tulisan yang membanggakan tentang hasil kerja keras saya? Atau justru ia akan menemukan hujatan-hujatan dari netizen yang pernah menyudutkan saya? Atau mungkin, ia akan tertawa melihat foto-foto konyol saya bersama teman-teman saat kuliah? Lebih buruk lagi, bagaimana jika ia menemukan nyinyiran saya tentang seseorang atau sesuatu?

Pernahkah kamu membayangkan, apa yang kamu posting di internet bertahun-tahun yang lalu bisa menentukan nasibmu hari ini atau di masa depan? Dunia maya tidak pernah lupa. Setiap jejak yang kita tinggalkan, sekecil apapun, bisa menjadi cerminan siapa kita---dulu, sekarang dan nanti. 

Dan pertanyaannya adalah, sudahkah kita meninggalkan jejak digital yang positif selama ini?

Apa itu Jejak Digital Positif?

Jejak digital adalah jejak yang kita tinggalkan di dunia maya. Setiap postingan, komentar, foto, atau video yang kita bagikan menjadi bagian dari jejak tersebut.

Jejak digital yang positif adalah ketika semua itu merepresentasikan diri kita dengan baik, memperlihatkan sisi terbaik dari siapa kita sebenarnya. Ini bisa berupa prestasi, tulisan inspiratif, foto-foto yang bermakna, atau kontribusi kita di komunitas online.

 Bagaimana Menjaga Jejak Digital Positif?

  1. Pikir Sebelum Posting: Sebelum menekan tombol 'post', pikirkan dampaknya di masa depan. Apakah ini akan mempengaruhi reputasimu secara positif? Apakah ini sesuatu yang akan kamu banggakan lima, sepuluh, atau dua puluh tahun dari sekarang?

  2. Kontrol Privasi: Atur privasimu dengan bijak. Tidak semua hal perlu diketahui dunia. Pilih dengan hati-hati siapa yang dapat melihat apa yang kamu bagikan dan apa yang kamu bagikan.

  3. Bersikap Etis dan Bertanggung Jawab: Jangan pernah menggunakan platform digital untuk menyebarkan kebencian, fitnah, atau berita bohong. Ingat, apa yang kamu tulis mencerminkan siapa dirimu.

  4. Bangun Branding Pribadi yang Positif: Gunakan media sosial untuk menunjukkan keahlianmu, berbagi pengetahuan, dan membangun jaringan yang positif. Ini akan membantu menciptakan citra diri yang kuat dan positif di dunia maya.

Menghadapi Masa Lalu: Langkah Bijak Ketika Jejak Digital Buruk Muncul 

Jika hal-hal buruk yang pernah kamu tulis di media sosial bertahun-tahun lalu kembali muncul dan mengancam reputasimu saat ini, jangan panik. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengakui kesalahanmu secara terbuka dan jujur. Berikan penjelasan bahwa itu adalah bagian dari masa lalu yang telah kamu pelajari dan kini kamu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. 

Jika memungkinkan, hapus atau sembunyikan konten negatif tersebut, tetapi jika sudah tersebar luas, pertimbangkan untuk menulis klarifikasi atau pernyataan publik yang menunjukkan penyesalanmu dan apa yang telah kamu lakukan sejak saat itu untuk memperbaiki diri. 

Tindakan proaktif ini bisa membantu meredam dampak negatif dan menunjukkan bahwa kamu bertanggung jawab atas kesalahanmu di masa lalu.

Kesimpulan

Menjaga jejak digital yang positif adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kita. Dunia maya tidak pernah lupa, dan setiap langkah yang kita ambil di dalamnya membentuk citra diri kita yang akan terus diingat. 

Dengan bersikap bijak dalam menggunakan media sosial dan bertanggung jawab atas apa yang kita bagikan, kita dapat memastikan bahwa jejak digital yang kita tinggalkan akan selalu menjadi warisan yang membanggakan, baik untuk diri kita sendiri maupun generasi mendatang. 

Ingat, ketika masa lalu muncul kembali, respons yang bijak dan jujur adalah kunci untuk mempertahankan integritas dan reputasi kita.

Seperti sebuah cerita yang terus berkembang, jejak digital kita adalah narasi yang kita tulis setiap hari. Pastikan setiap kalimat yang kamu tulis adalah sesuatu yang ingin kamu wariskan kepada dunia. 

Saat putri kecilmu suatu hari nanti bertanya, "Ayah, apakah kamu orang yang terkenal?"---kamu bisa tersenyum dengan bangga, tahu bahwa jejak yang kamu tinggalkan adalah sesuatu yang berharga dan abadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun