“Sabar Pa! Dia itu temannya Taufan,” kata Bayu menenangkan.
“Kamu mengenalnya!”
“Aku dan Sekar pernah bertemu dengannya.” Bayu mencoba membuat Papa tenang.
“Benar begitu Sekar?” tanya Mama. Sekar yang sedang memperhatikan Taufan dan Wulan mengangguk pelan, kemudian menggigit bibirnya.
“Dengan siapa kamu ke sini?” tanya Taufan setelah melepaskan pelukannya pada Wulan.
“Aku sendirian naik motor.” Wulan memperhatikan Taufan dari kepala hingga kaki. “Kamu kelihatan jelek memakai toga!” tukasnya sambil tertawa.
“Oh yah! Kalau begitu aku akan membukanya!” Taufan melepas topi wisudanya.
“Tidak usah! Becanda! Lagipula kapan lagi kamu akan memakai toga seperti ini!”
“Taufan!” teriak Papa.
“Mereka keluargaku,” kata Taufan kepada Wulan, lalu menarik tangan gadis itu dan mengajaknya menemui keluarganya. Taufan memperkenalkan Wulan kepada keluarganya, juga Sekar. Saat berjabatan tangan dengan Wulan, Sekar menatapnya penuh tanda tanya.
“Hai, ketemu lagi.” Wulan tersenyum kepada Sekar.