Mengapa (Harus) Gak Pilih Anies?
Pilpres 2024 saat ini memang diikuti 3 capres, namun dalam pandangan pilihan yang saya punya, hanya ada 2 calon yang ada. Kedua calon itu adalah Anies dan Prabowo.
Untuk Ganjar, gak dulu deh. Saya gak masukkan namanya dalam capres yang terdaftar, walaupun dirinya benar terdaftar di KPU. Saya menilai sosok Ganjar hanya calon hiburan, diantara 2 capres yang ada saat ini.
Anies dan Prabowo, pilih mana? Ya jelas pilih Prabowo. Kenapa gak pilih Anies?
Begini, saat menjadi Gubernur DKI saya udah bela anies habis-habisan di platform sosmed yang saya punya, ketika pendukung ahok menyerang anies dengan kritikan pada program-program kerja Anies.
Waktu itu saya mematikan informasi dari kubu pendukung ahok, hanya menerima informasi dari orang2 yang saya anggap berkompeten dalam memberikan informasi. Sialnya orang2 ini sudah terafiliasi mendukung Anies. Dalam artian, informasi ini saya ibaratkan main arisan, dimana peserta arisannya adalah komunitas sendiri. Maka informasinya hanya memuji dan memuji, karena satu komunitas pendukung Anies.
Saya "membatukan" kepala dalam menerima informasi selain dukungan pada Anies. Dan disitulah kesalahan pola pikir saya, ketika rujukan kebenaran tanpa bisa menerima informasi pembanding.
Menjelang akhir jabatan Anies, saya baru sadar bahwa memang banyak janji2 Anies yang tidak ia tepati ketika menjadi Gubernur DKI. Dan janji2 itu adalah kepala janji, dalam artian program yang ia andalkan untuk meraih dukungan suara di pilgub.
Apa saja janji yang gagal di penuhi oleh Anies?
1. OKE OCE
Banyak yang berkata program ini berhasil. Namun fakta berkata, program ini jelas gagal dan gak jelas kelanjutannya. Dan anies berkilah bahwa itu program Sandi, setelah sandi pergi maka program itu gak jalan.
Saya berpendapat bahwa Anies ngeles, kalau udah satu paket, maka program sandi adalah program dirinya juga. Tidak boleh terpisah, meskipun Sandi akhirnya mengundurkan diri menjadi wagub DKI.