Mohon tunggu...
Eka Dharmayudha
Eka Dharmayudha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pasca Sarjana Kajian Stratejik Ketahanan Nasional UI

Menyukai politik, sepakbola, dan menulis puisi. Kenal lebih dekat melalui instagram saya @ekadharmayudha

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Sederhana Menulis Puisi

1 April 2020   23:20 Diperbarui: 1 April 2020   23:26 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa tidak sih datang dari dalam diri sendiri? Bisa saja. Biasanya puisi akan lebih enak dituliskan ketika ia datang dari pengalaman pribadi. Banyak penulis-penulis hebat menjadikan puisinya sebagai karya luar biasa karena datang dari pengalaman pribadinya. Pengalaman buruk, susah, sedih, senang, semuanya. Jadi mau datang dari dalam diri sendiri ataupun dari lingkungan sekitar tidak ada masalah, yang terpenting adalah kepekaan menangkap fenomenanya. Pokoknya, ketika lagi merasakan sesuatu, melihat sesuatu, mendengar sesuatu, yang dianggap menarik untuk dipuisikan, segera tuliskan secara kasar, lalu jika ada waktu senggang, baca kembali dan percantik dia.

  • Cara menyiapkan bait-bait dan kata-kata puitis

Saya tidak tahu apa pengertian dari kata-kata puitis, karena selama itu adalah puisi bagi saya kalimatnya pasti puitis. Namun saya mau menggarisbawahi pada "rasa". Yang membedakan puisi itu menjadi menarik dan tidak adalah kemampuan penulis membawa pembaca merasakan puisi tersebut.

Di atas telah saya sarankan untuk menemukan pondasi berpuisi agar bisa nyaman dalam berpuisi. Nah yang paling krusial dalam berpuisi adalah menyusun puisinya. Bagian ini sering kali membuat orang frustasi, lalu jadi malas, dan puisinya akhirnya tidak selesai. Itu sebabnya membaca banyak karya-karya puisi orang lain menjadi krusial disini. Tanpa memilik bank kosakata yang lengkap, teman-teman akan kesulitan menulis puisi. 

Bank kosakata tadi dipadukan dengan kreatifitas teman-teman menyusun cerita dalam puisinya. Dalam menyiapkan bait-baitnya, baiknya teman-teman mulai dengan menandai setiap baitnya dengan hendak menjelaskan tentang apa pada bait tersebut. Misal bait pertama tentang alam, lalu kedua pertandanya, lalu ketika hubungannya dengan objek tertentu, dan begitu seterusnya. Setelah itu baru mulai temukan kata-kata yang tepat untuk mengisi bait-baitnya.

Nah itu mungkin sedikit bagi-bagi pengetahuan dari saya mengenai berpuisi. Memang sangat sederhana karena semua saya pelajari dengan otodidak. Saya mau tekankan lagi, bahwa kunci dari semuanya adalah rajin membaca dan berlatih. Setelah satu puisi jadi, cobalah presentasikan puisi teman-teman kepada orang lain dan minta umpan balik, baik berupa penilaian maupun saran. Itu akan membuat teman-teman lebih cepat menjadi penulis puisi yang baik.

Bila masih ada pertanyaan yang mengganjal, silahkan tanyakan melalui kolom komentar dibawah atau bisa berinteraksi dengan saya di Instagram saya @ekadharmayudha

Terimakasih, selama menjalani karantina ditengah wabah coronavirus ini, semoga bisa cepat berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti sediakalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun