Mohon tunggu...
Eka Dharmayudha
Eka Dharmayudha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pasca Sarjana Kajian Stratejik Ketahanan Nasional UI

Menyukai politik, sepakbola, dan menulis puisi. Kenal lebih dekat melalui instagram saya @ekadharmayudha

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menabur Populisme Menuai Badai

23 Maret 2020   14:06 Diperbarui: 23 Maret 2020   23:58 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemimpin populis. (sumber:KOMPAS/DIDIE SW)

Untuk itu, mereka mendukung kebijakan Victor Gorban untuk mengusir semua Imigran dari wilayah Hungaria dan memberlakukan paket kebijakan ekonomi Gorban. Hasilnya luar biasa. 

Pada tahun 2015, setelah kebijakan pemotongan pajak untuk industri kecil dan kelas menengah, ekonomi Hungaria tumbuh pesat. Angka pengangguran turun menjadi hanya sekitar 7%. Satu tahun kemudian, Victor Orban menang mutlak bersama partai Fidesz untuk kembali berkuasa di parlemen Hungaria.

Kesimpulan

Kesulitan ekonomi dan krisis imigran di Eropa memicu kemunculan partai-partai ekstrem kanan. Partai ini memanfaatkan resesi ekonomi Eropa dengan menyalahkan imigran sebagai biang keladi dari kesulitan yang mereka alami. Akibatnya, banyak partai ekstrem kanan menjadi kekuatan politik mayoritas di negara-negara Eropa, tak terkecuali di Hungaria.

Dengan membangun narasi anti imigran dan anti kebijakan imigran Uni Eropa, Partai Fidesz mampu memenangkan suara mayoritas pada pemilu Hungaria 2010. 

Janji mengenai kebangkitan Hungaria dan akan mengutamakan rakyat Hungaria di atas segalanya, Victor Orban muncul sebagai pemimpin Eropa yang sangat kuat. 

Ia membawa rakyatnya membenci kehadiran imigran hingga membangun tembok pembatas di perbatasan Serbia agar tidak ada imigran bisa masuk ke wilayahnya. Ini membuat seluruh partai ekstrem kanan terinspirasi dengan kemenangan Orban untuk melakukan hal yang sama di negaranya. Populisme semakin menjamur hampir diseluruh Eropa Tengah.

Walau tak bisa ditemukan korelasi antara ketiadaan imigran di Hungaria dengan bertumbuhnya perekonomian nasional Hungaria hari ini, perlu dicatat bahwa apabila populisme yang diusung partai ekstrem kanan mampu mengambil alih kekuasaan, maka akan sangat banyak imigran yang kemungkinan akan semakin kesusahan, terombang-ambing di laut, hingga mati akibat kekurangan kebutuhan pokok. Ini tentu akan menjadi babak baru dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di dunia ini, terutama di Eropa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun