Mohon tunggu...
Eka DewiUtari
Eka DewiUtari Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at State University of Jakarta

Education Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Rasa Cinta Produk Lokal sebagai Bentuk Manifestasi Bela Negara di Era Global

8 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 9 Oktober 2024   01:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta- Pada era saat ini, globalisasi memungkinkan banyak hal-hal dari luar masuk ke dalam negeri, membuat kita perlu berhati-hati untuk menghindari pengaruh dari luar. Karena globalisasi tidak hanya memiliki efek positif tetapi juga efek negatif bagi kehidupan jika kita tidak mampu mengendalikannya. Dunia politik, ekonomi, sosial, dan budaya adalah semua contoh efek dari globalisasi. Sepertinya telah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia tampaknya menjadi "pemuja" produk asing. 

Seringkali kita lebih bangga dengan produk asing daripada produk anak bangsa kita sendiri. Dan yang semakin memprihatinkan adalah, upaya untuk memuja produk luar negeri sepertinya ditanamkan melalui berbagai cara, berbagai media, secara tidak sengaja kita sedang menanamkan pemahaman ke dalam pikiran kita bahwa produk luar negeri lebih berkualitas dari produk kita.

Tema "Merajut Rasa Cinta Produk Lokal Sebagai Bentuk Manifestasi Bela Negara di Era Global" sangat relevan dalam konteks globalisasi yang sedang berkembang. Termasuk perubahan dalam definisi bela negara, yang sebelumnya hanya merupakan kegiatan militer. Saat ini, konsep bela negara memiliki arti yang lebih luas, mencakup aspek ekonomi, sosial, dan kultural. Dalam konteks ekonomi, "Bela negara" berarti mengubah preferensi konsumen Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri daripada produk asing. 

(1) Peningkatan kualitas produk dalam negeri; (2) penetapan harga yang bersaing; dan (3) propaganda, adalah beberapa cara untuk meningkatkan pemakaian produk dalam negeri bagi kelompok masyarakat realistis ini. Namun demikian, bukan berarti impor barang sesuatu yang sama sekali dipandang keliru karena dalam kasus kasus tertentu, impor suatu komoditi perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jadi impor dilakukan terhadap komoditi yang tidak terpenuhi oleh pasar domestik.

Pertahanan dan keamanan bukan satu-satunya aspek bela negara; warga negara juga berpartisipasi dalam menjaga kedaulatan ekonomi, budaya, dan sosial. Mendukung produk lokal adalah salah satu caranya. Membeli dan menggunakan barang-barang lokal adalah contoh nyata dari bela negara. 

Dengan mendukung produk dalam negeri, kita sama saja sedang (1) meningkatkan ekonomi nasional, karena konsumsi produk lokal meningkatkan ekonomi baik di negara maupun di daerah.

 (2) mengurangi ketergantungan impor: semakin banyak penggunaan produk lokal, semakin sedikit ketergantungan pada produk impor. (3) Menjaga kemandirian nasional ini penting untuk menghadapi tantangan global, yang akan membuat suatu negara lebih kuat dan mandiri. Produk asing lebih mudah diterima dan dipilih di era modern.

Tantangannya adalah bagaimana tetap mendukung produk lokal dalam kondisi seperti ini diantaranya: (1) Produk lokal harus dapat bersaing dengan produk luar dari segi kualitas dan harga. (2) Lebih banyak perhatian harus diberikan pada inovasi dalam pemasaran dan branding produk lokal. (3) Meningkatkan kesadaran pelanggan tentang pentingnya memilih produk lokal sebagai bagian dari rasa nasionalisme finansial. Untuk meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal, generasi muda memiliki peran strategis. 

(1) Menggunakan dan Mempromosikan Produk Lokal: Kaum muda dapat mempromosikan produk lokal kepada audiens yang lebih luas melalui komunitas dan media sosial mereka.

 (2) Berinovasi dalam Industri Kreatif: Generasi muda memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan barang lokal yang inovatif yang mengikuti tren dunia. (3) Memulai Gerakan Nasionalisme Ekonomi: Kampanye inovatif dapat memupuk kecintaan terhadap produk lokal.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menunjukkan rasa nasionalisme kita terhadap negara kita dengan mengabdi kepada negara dan mengharumkan namanya dengan prestasi. Jika kita belum bisa melakukan hal-hal besar, kita juga bisa melakukan hal-hal kecil yang lain. 

Menghargai perbedaan yang ada dan mencintai produk dalam negeri, menunjukkan bangga akan produk buatan anak bangsa, yang menunjukkan rasa nasionalisme kita. Itu juga berlaku untuk orang Korea dan Jepang. Pada awalnya, barang-barang Jepang, seperti mobil, sepeda motor, mesin, dan elektronik, berkualitas rendah. 

Namun, karena Jepang sangat mencintai produk lokal mereka, mereka tetap membeli produk tersebut meskipun kualitasnya kurang. Karena produknya dibeli, maka perusahaan produsen pada akhirnya dapat melakukan riset untuk mengembangkan produknya, sehingga produk mereka akhirnya dapat memiliki kualitas yang bersaing dengan produk-produk dari negara maju di Eropa dan Amerika.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga dan menggunakan produk buatan Indonesia. Menurutnya, dengan menjadikan produk dalam negeri sebagai tuan di negara ini, maka kita bisa menguasai pasar global. 

Menurutnya “Saat ini dunia menghadapi keterbukaan sehingga Indonesia harus mempunyai jati diri. Kalau kita tidak bangga dengan produk buatan Indonesia, bagaimana kita bisa menyerbu ke pasar global? Padahal kita Ingin agar Indonesia menjadi negara maju 2045.  Jika ingin menyerbu pasar dunia, maka kita harus bangga dengan budaya dan produk buatan Indonesia. 

Kita akan menguasai dunia jika produk Indonesia menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar Mendag Zulkifli Hasan. Maka sebagai warga negara yang ingin bangsanya maju dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, kita harus segera mengubah keyakinan bahwa produk asing lebih bagus, keren, berkualitas, bergengsi, dan sebagainya. 

Kita harus menjadi negara yang setia dan bangga terhadap produk yang dihasilkan oleh negara kita sendiri. Semakin banyak produk lokal yang kita beli, meskipun lebih mahal dan sedikit kurang berkualitas, maka produsen produk tersebut akan mengalami kenaikan keuntungan sehingga dapat mengembangkan produknya menjadi lebih berkualitas. 

Bagian dari bela negara dalam bidang ekonomi adalah mendukung produk lokal. Ini menunjukkan bahwa patriotisme tidak hanya berkaitan dengan militer tetapi juga dengan menjaga ekonomi negara di tengah persaingan global. 

Mencintai dan mendukung produk lokal bukan hanya preferensi pembeli tetapi juga patriotisme nyata. Kecintaan terhadap produk lokal adalah cara untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi dan memperkuat kekuatan negara di tengah persaingan internasional di era globalisasi saat ini. Di sisi lain pemerintah juga harus memulai dengan menumbuhkan kecintaan terhadap produk Indonesia dengan membuat kebijakan dan peraturan. memudahkan dan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri oleh individu dan lembaga pemerintah. 

Dengan menggunakan kebijakan seperti (1) Insentif untuk UMKM: Memberikan dukungan finansial dan akses pasar bagi usaha kecil dan menengah, pemerintah harus mendukung inisiatif cinta produk lokal. (2) Promosi Produk Lokal di Pasar Internasional: Melalui pameran dan kampanye global, membantu pengusaha lokal memasarkan barang mereka di pasar internasional.

Penulis: Eka Dewi Utari

Universitas Negeri Jakarta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun