Mohon tunggu...
Eka Dewi Sisri Listianti
Eka Dewi Sisri Listianti Mohon Tunggu... Programmer - Share Ideas and Experiences

Peminat sosial budaya yang menekuni bidang teknologi informasi. Sesekali mengikuti kegiatan kerelawanan dan pergi ke alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Covid-19 Percepat Revolusi Industri 4.0

20 November 2020   22:22 Diperbarui: 20 November 2020   23:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image: monitorday.com

Sejak kemunculan Covid-19, banyak hal yang berubah. Virus ini setidaknya telah membuat kondisi beberapa negara di dunia kalang kabut. Nyaris semua sektor terkena imbasnya. Krisis ekonomi yang dipicu oleh pandemi Covid-19 dipengaruhi oleh beberapa sektor yang berhenti beroperasi sementara. Mulai dari transportasi, industri, perkantoran, pendidikan, sampai UMKM merasakan dampak yang signifikan. 

Tetapi jika kita melihat lebih jauh, pandemi justru menjadi pemicu bagi kita untuk mempercepat revolusi industri 4.0 dalam segala bidang. Contohnya saja dalam bidang pendidikan. Selama ini kita tak punya pilihan lain selain belajar di ruang kelas. Pergi ke sekolah pagi hari, pulang siang hari. Seluruh tugas dikerjakan langsung melalui tulis tangan di kertas. 

Pendidikan di sekolah tak pernah banyak mengekspos dunia luar yang lebih luas. Anak-anak hanya diberi kesempatan untuk mendengarkan guru dan juga melalukan tanya jawab apabila dibutuhkan. Bahkan, anak-anak tidak bisa mengakses internet di ruang kelas. Padahal melalui internet, mereka bisa mendapatkan informasi yang banyak sehingga dapat menjadi bahan diskusi bersama guru dan teman-teman.

Untuk tingkat perkuliahan, pandemi menjadi langkah awal dalam mengefektifkan pembelajaran di kampus. Selama ini, sering sekali mahasiswa masuk ke dalam kelas tetapi dosen yang mengajar tak hadir. Maklum, tugas dosen tidak hanya mengajar, tapi juga meneliti dan melakukan pengabdian masyarakat. Jadi, mahasiswa sering sekali kehilangan waktu untuk berdiskusi bersama dosen. Bahkan, ada yang tidak pernah tatap muka sama sekali. 

Sejak pandemi, kita tak perlu khawatir lagi dengan kondisi semacam itu. Teknologi memudahkan kita untuk melakukan perkuliahan jarak jauh. Paling tidak, setelah pandemi ini kita tak lagi ragu untuk memulai pembelajaran yang efektif melalui teknologi. 

Sektor UMKM juga cukup mengalami perubahan. Jika sebelumnya penjual kue keliling harus menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, sekarang hal itu tak perlu lagi dilakukan. Toh sudah ada Instagram dan WhatsApp yang jadi tempat untuk menawarkan dagangan? tinggal unggah postingan dengan foto dan caption yang menarik, kemudian tunggu orderan. 

Aplikasi seperti Go-food dan GrabFood juga sangat membantu sekali dalam mempromosikan dagangan. Sebelumnya mungkin para pelaku UMKM masih agak skeptis dengan kemajuan teknologi. Akan tetapi, sekarang semua percaya bahwa kehadiran teknologi dapat membantu meringankan pekerjaan mereka, paling tidak selama pandemi ini. 

Dalam bidang seni juga kita telah melihat banyak pergeseran. Para pelaku seni putar otak untuk menghadapi tantangan pandemi ini. Dalam industri film, kita telah melihat banyak kemunculan platform menonton film berbayar. Ada yang dibayar secara berlangganan, ada juga yang dibayar perfilm seperti ketika kita akan menonton bioskop. Konser-sesuatu yang bahkan kita tak pernah bayangkan untuk dilakukan secara online-kini ditampilkan secara berbeda melalui live streaming berbayar.

Tentu perubahan-perubahan tersebut ada positif dan negatifnya. Negatifnya, kita tidak lagi bisa merasakan sensasi yang lebih baik ketika menonton film atau konser secara online. Positifnya, kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut ketika kita tidak berada di tempatnya. Jadi ini juga bisa menghemat pengeluaran transportasi dan akomodasi. Belum lagi dengan minimnya waktu yang kita miliki. Dengan bantuan teknologi, kita bisa melakukan hal-hal tersebut walaupun dengan keterbatasan.

Dalam bidang media juga ada beberapa hal yang berubah. Sesi wawancara antara jurnalis dan narasumber misalnya, harus dilakukan dengan jarak tertentu dan menggunakan masker. Kalau disiarkan di tv, risiko untuk tidak menghadirkan penonton dalam studio. Bahkan yang baru-baru ini saya lihat, ada satu sesi wawancara antara Oprah Winfrey dan Barack Obama yang menggunakan teknologi CGI! jadi terlihat seperti mereka berada dalam satu ruangan padahal itu editan. Keren sekali bukan?

Kita yakin bahwa teknologi akan selalu berkembang. Tetapi dengan adanya pandemi ini, percepatan perkembangan teknologi semakin terlihat. Pandemi ini membuat kita melek teknologi dan tentunya mempercepat revolusi industri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun