Mohon tunggu...
Eka Budi Pertiwi
Eka Budi Pertiwi Mohon Tunggu... -

mahasiswi PKNH di salah satu universitas negeri di Kota Pelajar.Brusaha tersenyum dalam usaha menemukan kembali kepingan kaca yang tlah pecah, dan slalu bersyukur akan karunia Tuhan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hingga ke Dasar

7 Juni 2011   06:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:47 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Badai yang menerjang sisi hati

Menghilangkan butir – butir kerinduan

Menghancurkan perasaan hingga ke dasar

Menghapus mahligai kebahagiaan

Berjuta hujatan dan hasutan meradang

Namun kau yang tegar seperti karang

Akhirnya roboh juga diterjang ganasnya lautan

Dan sayapmu patah tak bertulang

Kita kini hancur..............................

Hancur hingga ke dasar

Ingin kau melompat dari terjalnya tebing

Dan aku tegak berdiri dibelakangmu

Tak dayaku untuk menarik sayapmu

Tapi.........tatapan matamu itu.........

Sebuah kehancuran dan sesal dalam hatiku

Tatapan yang membiru diiringi sang waktu

Kita hancur hingga ke dasar

Hatimu tak lagi milikku kini

DAN AKU TELAH BEBAS!!!!!!!!!!!

Namun entah apa yang sebenarnya kuinginkan

Kebeasaanku hanyalah symbol kebodohan dan neraka dunia

Cintaku musnah hingga ke dasar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun