Mohon tunggu...
Eka Budhi Sulistyo
Eka Budhi Sulistyo Mohon Tunggu... profesional -

Fakultas Peternakan Unsoed adalah almamater ... cinta ternak, ingin peternakan Indonesia maju dan peternaknya makmur, suka pertanian terpadu .... COWMANIA

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jalan ... Brankas Alam Tabung Pohon

13 Mei 2013   22:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan ... Brankas Alam Tabung Pohon

Jalan adalah Taman Terpanjang

Sebuah ungkapan yang memberi arti betapa pentingnya menjaga keindahan jalan yang sering kita lalui dalam berbagai aktifitas.  Jalan merupakan sarana penghubung dalam kehidupan manusia.  jalan menghubungkan antara lokasi rumah dengan kantor, sekolah, pusat pemerintahan, pasar, terminal, antar rumah, antar kantor, tempat ibadah dan semua lokasi yang akan membawa kita menuju tujuan.  Jalan yang kita laluipun memiliki berbagai kondisi, ada kalan berbatu, jalan tanah, jalan aspal jalan menanjak, jalan menurun, jalan berkelok, jalan mulus, jalan rusak dan berbagai  jenis jalan.

Terkadang kita hanya berfikir bahwa jalan adalah jalan, padahal jalan merupakan satu sarana yang boleh jadi dapat menginspirasi kehidupan.  Sebagian waktu dalam kehidupan kita, kita gunakan untuk perjalanan.  Jalan di kota besar biasanya sering padat karena volume kendaraan yang tinggi sehingga kemacetan menjadi menu keseharian yang mewarnai jalan-jalan di kota.  Kondisi kemacetan ini boleh jadi mempengaruhi kondisi psikologis pengguna jalan dan menguras energi yang cukup banyak.  Jalan yang sering kita lalui sering tidak kita pedulikan, padahal jalan yang tertata, rapi dan indah akan membuat perjalanan kita menyenangkan dan proses penyaringan udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor dapat dilakukan.

Menjadikan jalan sebagai taman terpanjang didunia dapat dilakukan dengan banyak cara, yang pasti tujuannya untuk keindahan, kenyamanan, kesegaran dan tetap menjaga bumi semakin lestari.  Ratusan ribu kilometer jalan yang ditanami pepohonan berarti ratusan ribu batang pohon yang sama dengan ratusan ribu kilogram karbon dioksida yang dapat disaring menjadi ratusan ribu kilogram oksigen.  Keindahan yang ditampilkan pepohonan sepanjang jalan juga menunjukkan penghargaan kita terhadap generasi mendatang yang akan menerima tongkat estafet kelestarian bumi.

Kerimbunan pohon juga akan memberikan efek psikologis berupa kenyamanan dalam menikmati perjalan dan mengurangi gangguan emosional yang biasa dialami saat kita berkendara.  Jalan yang nyaman dan teduh karena pepohonan akan jalur pejalan kaki yang menyenangkan sehingga nantinya kita akan lebih banyak memiliki berjalan untuk  mencapai satu satuan jarak tertentu dibandingkan menggunakan kendaraan bermotor.

Jalan dengan kerimbunan pepohonan juga akan menjadi salah satu sarana pendidikan melalui penyampaian informasi tentang pohon yang ditanam atau menjadi inspirasi pendidikan luar ruangan yang lebih alami dan tidak terkungkung dalam batasan ruang pendidikan.

Jalan dengan kerimbunan pohon juga akan menjadi bank persediaan untuk air bagi kehidupan kita selain manfaat pepohonan dalam mencegah erosi dan banjir.  Pepohonan di tepi jalan juga menjadi pagar hidup yang membatasi jalan dengan daerah sekitarnya.

Jalan dengan kerimbunan pohon bunga akan memberikan ketenangan pikiran dan membuat musim semi menjadi indah dengan warna warni bunga serta ribuan kupu-kupu berwarna warni yang akan menginspirasikan kenyamanan kehidupan.

Tentunya pemilihan jenis tanaman dan cara menanam pohon penghijauan untuk jalan penting diperhatikan sehingga tujuan kita untuk dapat meraih nilai manfaat pohon tersebut.  Beberapa jenis pohon penghijauan (sumber : http://duabedo.blogspot.com) : Pohon Akasia (Acacia Auriculiformis), Pohon Matoa, Angsana (Pterocarpus Indicus), Bambu Jepang (Arundinaria Japonica), Bungur (Lagerstroemia Speciosa), Cemara Bundel (Cupressus Retusa), Daun Kupu-Kupu (Bauhinia Purpurea), Johar (Cassia Siamea), Keraipayung (Filicium Decipiens), Kihujan (Samanea Saman), Mahoni daun kecil (Switenia Mahagoni), Palem Putri (Vitsia Merini), Palem Raja (Oreodoxa Regia), Tanjung (Mimusops Elengi) dan Wareng (Gmelina Arborea)

Kekhawatiran kita bila melakukan penananaman pohon di tepi jalan adalah tumbangnya pohon manakala terjadi hambusan angin yang kuat.  Hal ini dapat kita atasi melalui cara penanaman yang baik.  Sejak awal bibit tanaman sudah dipilih dari bibit yang baik, kemudian kondisi garis tanam disepanjang tepi jalan juga harus dapat ditembus perakaran sehingga tanaman dapat kokoh dan tegak, selain itu lubang tanam untuk pohon juga harus cukup luas dan cukup dalam untuk menjamin penyebaran dan meningkatkan daya cengkeram akar.   Pemberian nutrisi berupa pupuk organik saat penanaman akan membantu proses pertumbuhan awal bibit tanaman penghijauan yang selanjutnya memerlukan perawatan untuk menjamin pertumbuhan tunas baru.

Tabung Pohon di sebuah bank bernama jalan adalah tanggung jawab semua pihak.  Peran pemerintah, swasta, kaum akademisi dan kelompok masyarakat merupakan satu kesatuan yang akan menjadikan taman terpanjang didunia menjadi kenyataan dan berbuah manis.

Tabung Pohon di sebuah bank bernama jalan itu akan menjadi tabungan abadi yang hasilnya akan dinikmati oleh generasi penerus yang akan melanjutkan perjalanan menuju bumi lestari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun