akhirnya para pedagang sapi berteriak dan mereka semuanya berhenti berjualan, semuanya??? ternyata dari 45 peadangan, masih ada 2 pedagang yang berjualan. Â Permasalahan yang terjadi, harga beli daging di tingkat peternak sudah mahal, memang demikian yang terjadi, saat ini harga beli ternak sapi terus stabil, stabil tinggi maksudnya. Saat ini di Jawa Tengah, kisaran harga beli Rp 32.000 per kilogram bobot hidup. Â Jawa Timur sudah menolak penjualan ternak sapi potong <400kg keluar Jawa Timur. Â sementara di jakarta sudah mulai masuk di kisaran harga Rp 36.000 per kg bobot badan, mungkin sudah lebih.
akibatnya, harga karkas juga semakin meningkat dan daya beli yang relatif stabil kembali tidak menjangkau harga yang ditawarkan, akhirnya banyak pembeli tidak kuasa membeli daging.
seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya :
http://www.ekabees.blogspot.com/2012/11/daging-sapi-lokal-akan-tinggal-kenangan.html
http://www.ekabees.blogspot.com/2011/06/aussie-stop-ekspor-sapi-sebuah.html
http://www.ekabees.blogspot.com/2010/12/potensi-itu-masih-ada-mengulik-serba.html
permasalahan permintaan - penawaran daging sapi selalu seperti ini dari tahun ketahun, hanya saja gejolak yang kita temui semakin lama semakin besar.
janganlah dahulu kita bicarakan daging pengganti daging sapi, itu namanya lari dari masalah dan masalah daging sapi tiada akan pernah berakhir. Â Mari kita bicara tentang program pemerintah yang tentunya perlu dikaji, tapi siapa mau mengkaji??
seolah menutupi keadaan, kondisi ini dibiarkan mengambang dan diharapkan akan menemui titik solusi yang sebenarnya tambahan kedalaman kuburan persapian nasional.
sudahlah, mari bebenah :
1. petakan semuanya, stock, permintaan, jenis karkas
2. petakan berdasarkan regional dan kemungkinan" distribusi
3. pengawasan pelaksanaan dan menjamin bahwa tidak ada kolusi - manipulasi - korupsi dalam ha ini
4. menuju swasembada dengan benar" nyata apa adanya
5. lembagakan peternakan rakyat
6. konsisten
mari lakukan dan segera padang hastag #KemandirianPersapianNasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H