Mohon tunggu...
Eka Budhi Sulistyo
Eka Budhi Sulistyo Mohon Tunggu... profesional -

Fakultas Peternakan Unsoed adalah almamater ... cinta ternak, ingin peternakan Indonesia maju dan peternaknya makmur, suka pertanian terpadu .... COWMANIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kongkalikong dan Iwan Fals

17 November 2012   02:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:12 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bang Iwan Fals .... lirik sosialnya sangat terasa dan menggema di seantero kehidupan kita.  lirik dan syairnya sebenarnya bisa jadi referensi para Pemimpin Bangsa. Nothing to Lose dan benar" mengagungkan kebenaran menjadi sentilan" yang mengena.

saya sedang tidak berkampanye tentang Bang Iwan, apalagi kopinya he..he..he

saya sedang terusik saja dengan lirik 17 Juli 1996 yang begitu sarat dengan pesan dan keinginan kita untuk merubah sikap (seharusnya)

Gonjang ganjing gonggongan anjing | Anjing herder sampai anjing peking | Dar der dor otak digedor | Dengan pelor hati di teror | Ngeles !...

Lagu ini dibuka dengan sebuah fenomena yang mengenas tentang banyaknya komentator yang berbicara, dari mulai pembicaraan yang berkualitas sampai yang kelas kacang goreng juga perang antar komunitas, golongan, kelompok yang berujung pada tindakan" anarkis dan teror sosial berkepanjangan.  ..... dan semuanya angkat tangan, gak mau disalahkan

Sas sis sus dengar desas desus | Banyak kasus bikin sakit usus | Hang heng hong berita bohong | Kongkalikong sindikat king kong | Cuek aje !...

ini fenomena terbaru, dimana kongkalikong, saling berkolusi, saling 'kedip mata' mulai terbuka.  sejak lama memang kong kalikong ini terjadi, tapi mungkin kali ini lebih syerem dan melibatkan banyak pihak sampai (konon) menyentuh pusat kekuasaan .... baru saja kita dihebohkan dengan maraknya mark up proyek, kolusi yang membuat seseorang menjadi pemilik sesuatu bernilai materi tinggi melalui model kongkalikong atau 'kedip mata'.  mungkin, karena ada yang iri (entah karena hati nurai atau memang gak kebagian jatah) mulai deh rame  dan menjadikannya sebagai kasus, desas desus dan yang kena, langsung pura" sakit usus

Kwek kwek kwek suara bebek | Merem melek denger geledek | Dalam benteng diadu gambreng | Bandar judi tambah mentereng | Untung banyak do’i !...

akhirnya memang benar para pembeli kekuasaan itu yang bisa mentereng dan (konon) pusat istana kekuasaan mulai saling adu sikut dan menjatuhkan atau menjadi martir atau diadu domba atau unjuk kekuasaan ..... dan akhirnya mulai deh saling berebut kekuasaan dan para cukong untung besaaaaaarrr

Sengkuni kilik sana sini | Kurawa dan Pandawa rugi | Dewa dewa kerjanya berpesta |Sambil nyogok bangsa manusia | Hancur !...

hedonisme menjadi modus baru untuk menghancurkan bangsa, tengok saja, oknum petinggi negeri ini mulai berpesta dan masih sedikit yang menggunakan hati, kemarin, seorang petinggi sebuah wilayah baru saja mencoret pengadaan mobil mewah 1,6 milyar untuk dirinya ... luar biasa. semoga semakin banyak yang seperti ini sehingga Sengkuni" itu akan jadi pengangguran

Hak asasi hidup disini | Tinggal kata tinggal piagam | Bukan keki bukan bukan patah hati |Sebab hukum berwajah muram |Busyet dah !... | ...Habis !...

bukan rahasia kalau orang miskin dilarang sakit, orang miskin gak akan memang kasus dan orang lemah gak akan jadi tuan rumah ... selalu saja kebanyakan penafsiran atas hukum negara ini bisa membuat putih jadi hitam, hitam jadi putih dan aturan jadi abu"

SAATNYA KITA RUBAH !!!

change the world ... from ourselves, mari menjadi manusia rendah hati dan jadi manusia yang siap dengan segala yang berkenaan dengan kebaikan. mari mulai meski harus prihatin, sedikit miskin dan kurang berkuasa

mari ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun