EKA BAGUS S
202310230311069
Pandemi COVID-19, yang pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019, telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh dunia. Salah satu aspek yang paling terpengaruh adalah dunia pendidikan. Sekolah dan perguruan tinggi ditutup, dan proses belajar mengajar beralih ke dunia maya. Namun, meskipun pandemi ini menimbulkan banyak tantangan, ia juga membuka peluang baru, terutama dalam konteks Era Society 5.0 yang tengah berkembang.Â
Era Society 5.0 adalah konsep yang menggabungkan teknologi tinggi, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan robotika, dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, toleransi, dan kepedulian sosial. Era ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.Â
Dalam konteks ini, mahasiswa menjadi salah satu elemen kunci yang dapat membantu mewujudkan visi ini. Perubahan ini memunculkan pertanyaan tentang peran mahasiswa dalam menghadapi perubahan global yang cepat, terutama setelah pandemi COVID-19 merubah paradigma pendidikan.Â
Mahasiswa, sebagai generasi yang akan mewarisi dan membentuk masa depan, memiliki tanggung jawab besar untuk menghadapi tantangan ini. Mereka harus menjadi agen perubahan yang membawa masyarakat menuju Era Society 5.0 yang diharapkan.Â
Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam mengemban visi Era Society 5.0. Mereka adalah agen perubahan yang harus memimpin transformasi ini menuju masa depan yang lebih baik. Adapun peran mahasiswa pada era Society 5.0. sebagai berikut:
1. Agent of Change: Mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan dalam mencapai Era Society 5.0. Era ini menuntut solusi kreatif dan inovatif untuk berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mahasiswa memiliki keunggulan dalam hal ini karena mereka seringkali memiliki pandangan yang segar dan pemikiran yang lebih fleksibel. Kemampuan untuk berpikir di luar kotak adalah salah satu kontribusi utama yang dapat mereka berikan. Selain itu, mahasiswa cenderung membangun pola kerja mereka dengan keterampilan interpersonal yang kuat, yang dapat membantu dalam kolaborasi lintas disiplin.
2. Political Control: Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam pembangunan politik di Era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0. Era ini membawa perubahan politik yang signifikan, terutama dengan berkembangnya teknologi seperti pemungutan suara elektronik dan analisis data politik. Mahasiswa dapat berperan sebagai kontrol politik yang menjaga nilai-nilai, keadilan, dan transparansi dalam proses politik. Mereka dapat menjadi kekuatan moral yang membantu memandu pembangunan politik yang lebih berkelanjutan.
3. Guardian of Value: Mahasiswa diharapkan dapat menjaga nilai-nilai yang penting dalam Era Society 5.0. Era ini menekankan nilai-nilai seperti empati, toleransi, berpikir kritis, inovatif, dan kreatif. Mahasiswa, melalui pendidikan dan pengalaman perguruan tinggi, dapat menjadi penjaga nilai-nilai ini. Mereka dapat mempromosikan budaya inklusi dan kepedulian sosial di antara sesama mahasiswa dan dalam masyarakat lebih luas.
4. Iron Stock: Era Society 5.0 akan membawa perubahan yang cepat dan tidak terduga. Mahasiswa diharapkan menjadi "Iron Stock," yaitu menjadi kekuatan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi perubahan ini. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan tetap teguh dalam menghadapi tantangan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki mahasiswa. Ketahanan mental dan emosional akan menjadi aset berharga dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.
5. Role Model: Mahasiswa dapat menjadi teladan bagi generasi muda lainnya dalam menghadapi perubahan menuju Era Society 5.0. Dengan mengambil inisiatif dalam proyek-proyek sosial, berpartisipasi dalam kegiatan kepedulian sosial, dan menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan, mahasiswa dapat memotivasi dan mengilhami generasi muda untuk berkontribusi pada pembentukan masa depan yang lebih baik.
6. Moral Force: Mahasiswa diharapkan dapat menjadi kekuatan moral yang mendorong perubahan positif dalam masyarakat. Dengan mengadvokasi masalah-masalah sosial yang relevan, berpartisipasi dalam aksi-aksi sosial, dan berbicara atas nama yang tidak memiliki suara, mereka dapat membentuk masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. Kemampuan untuk memahami dampak sosial dan etis dari teknologi juga menjadi penting dalam peran ini.Â
Pandemi COVID-19 telah menghadirkan sejumlah tantangan dan peluang bagi mahasiswa pasca pandemi. Adapun Tantangan dan Peluang yang dihadapi oleh Mahasiswa Pasca Pandemi adalah sebagai berikut
- Perubahan Paradigma Pendidikan: Pandemi COVID-19 telah memaksa perubahan paradigma pendidikan secara drastis. Pembelajaran jarak jauh dan teknologi digital telah menjadi norma baru. Mahasiswa perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengembangkan kemampuan digital mereka. Ini termasuk menguasai platform pembelajaran online, berkolaborasi secara virtual, dan mengelola diri dengan efektif dalam lingkungan pembelajaran mandiri.
- Peningkatan Kompetensi: Era Society 5.0 menuntut mahasiswa untuk memiliki kompetensi yang lebih luas. Kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan kreatif menjadi sangat penting. Mahasiswa perlu terus meningkatkan keterampilan ini melalui pembelajaran berkelanjutan dan berpartisipasi dalam proyek-proyek yang mendorong pemikiran kreatif dan solusi inovatif.
- Integrasi Ruang Maya dan Ruang Fisik: Era Society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik menjadi satu. Mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan untuk beroperasi dalam kedua lingkungan ini dengan efektif. Ini tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan berkolaborasi dalam konteks yang berbeda dan adaptasi terhadap berbagai jenis lingkungan kerja.
- Human-Centered Technology: Pekerjaan dan aktivitas manusia di Era Society 5.0 akan semakin berfokus pada Human-Centered Technology yang berbasis pada teknologi. Mahasiswa perlu mengikuti perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, IoT, dan robotika. Mereka juga perlu memahami dampak sosial dan etis dari teknologi ini dan mencari cara untuk menggunakannya secara positif dalam masyarakat.
KesimpulanÂ
Dalam era pandemi COVID-19 dan menuju Era Society 5.0, mahasiswa memiliki peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Mereka harus menjadi agen perubahan yang menciptakan solusi inovatif dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Untuk berhasil, mereka perlu menghadapi tantangan dengan mengembangkan kompetensi, mengadaptasi diri dengan perubahan teknologi, dan mengintegrasikan ruang maya dan fisik. Dengan begitu, mahasiswa dapat memimpin perubahan menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Referensi:
Lukita, C., Christina, S., Pranata, S., & Supriyadi, A. (2022). Peningkatan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi peluang dan tantangan di era transformasi digital society 5.0. Jurnal Abdi Insani, 9(3), 955-962.
WARUWU, E., NDRAHA, A. B., & LASE, D. (2022). PELUANG DAN TANTANGAN G20 DALAM TRANSFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN CIVIL SOCIETY 5.0 PASCA PANDEMI COVID-19. JURNAL ILMIAH MAKSITEK, 7(3), 26-32.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI