Mohon tunggu...
Eka Ayu lestariningsih
Eka Ayu lestariningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UNDIP TIM I 2022

MAHASISWA KKN UNDIP TIM I 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Ketersediaan Air, Mahasiswa KKN Undip Terapkan AWD di Desa Talunombo

10 Februari 2022   15:18 Diperbarui: 10 Februari 2022   15:28 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Langsung ke Sawah-Sawah Warga Desa Talunombo (Sumber: Dokumentasi pribadi)

 

Desa Talunombo, Wonosobo (28/01/2022) -- Mahasiswa KKN Undip Tim I Tahun 2022, melakukan program kerja sebagai kepedulian terhadap ketersediaan air yaitu berupa sosialisasi tentang penerapan AWD. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dilaksanakan di Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan Sosialisasi dilakukan minggu ke-empat KKN pada Hari Jum'at, 28 Januari 2022.

Desa Talunombo merupakan salah satu desa di Kabupaten Wonosobo dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Ketersediaan air yang sangat terbatas menjadi tantangan bagi petani, sehingga diperlukan pengelolaan air. 

Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi makhluk hidup di bumi. Bisa disebut sebagai sumber kehidupan dimana ada air maka di situ pula ada kehidupan. Ketersediaan air sangat dibutuhkan dalam budidaya padi. 

Penyebab penurunan ketersediaan air bervariasi dan bersifat spesifik namun umumnya terjadi penurunan kualitas, tidak berfungsinya sistem irigasi dan meningkatkan kompetisi kebutuhan air antar area persawahan. 

Hal tersebut menjadi ancaman bagi ketersediaan pangan berkelanjutan, padahal praktik pengelolaan air lahan sawah di tingkat petani umumnya dilakukan penggenangan secara terus menerus, oleh karena itu diperlukan pengelolaan air diantaranya dengan menerapkan teknologi hemat air. Salah satu teknologi hemat air yaitu teknologi Alternative Wetting Drying (AWD).

Alternate Wetting and Drying (AWD) adalah salah satu metode pengelolaan pengairan sawah berselang yang dapat diukur secara praktis. Pengairan basah-kering dengan mengatur air pada kondisi tergenang atau kering secara bergantian. 

Berdasarkan hasil penelitian dapat menghemat air hingga 20%, sehingga sangat efektif jika diterapkan pada lahan-lahan yang mendapat pasokan pengairan terbatas. AWD dilakukan mulai tanam sampai satu minggu sebelum tanaman berbunga. 

Sawah baru diairi bila kedalaman muka air tanah mencapai  + 15 cm, diukur dari permukaan tanah. Hal ini dapat diketahui dengan bantuan alat sederhana dari paralon berlubang yang dibenamkan ke dalam tanah.

Salah Satu Bentuk Flyer untuk Perlengkapan Sosialisasi tentang Penerapan AWD(Sumber: Dokumen Pribadi) 
Salah Satu Bentuk Flyer untuk Perlengkapan Sosialisasi tentang Penerapan AWD(Sumber: Dokumen Pribadi) 

Selain sosialisasi kepada KWT, mahasiswa KKN Undip juga melakukan kunjungan langsung ke sawah-sawah warga Desa Talumbo untuk mengedukasi cara memasang AWD yang benar. Adanya program ini diharapjkan masyarakat Desa Talunombo dapat menjaga ketersediaan air dengan menerapkan teknologi AWD guna meningkatkan hasil tani yaitu padi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun