Mohon tunggu...
EKA ARYANI
EKA ARYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo sobat pursspektif, perkenalkan nama aku Eka panggil aja cantul. Aku suka kucing dan nama blog ku Mile's Information, itu terinspirasi nama ku dan kucing ku Milky. Ngomong-ngomong purss ini blog pertama ku loh ehehe. Tujuan aku membuat blog yang amatir ini karna aku lagi mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman yang begitu-begitu aja. Mohon dukungannya ya purss. See you...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mendobrak Stereotip Gender di Lingkungan Keluarga

16 Juli 2024   19:30 Diperbarui: 16 Juli 2024   19:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya stereotip gender tercipta karna kebiasaan keluarga, Sumber Ilustrasi: IStock 

Sobat pursspektif, pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa patriarki masih ada dalam budaya keluarga kita? Padahal, ini merugikan banyak pihak, terutama perempuan, yang sering kali dipandang rendah hanya karena faktor fisik atau emosional mereka. 

Kalian penasaran, bukan, bagaimana cara mengubah paradigma ini agar tidak terus menjadi norma negatif dalam masyarakat?  yuk, akan akan bagikan bagaimana caranya untuk mendobrak semua itu!

LATAR BELAKANG

Stereotip gender berakar dari budaya patriarki yang telah lama diterima sebagai norma masyarakat. Ini adalah prasangka sosial tentang perilaku yang dianggap tepat untuk laki-laki dan perempuan, berdasarkan perbedaan ciri atau sifat yang dipercaya dimiliki oleh masing-masing gender. Konsep ini erat kaitannya dengan gagasan maskulinitas dan feminitas, di mana perempuan sering dianggap emosional dan penurut, sementara laki-laki dianggap rasional dan dominan.

Keluarga, sebagai unit terkecil masyarakat, menjadi tempat pertama tertanamnya stereotip gender ini. Orang tua, tanpa sadar, sering mengajarkan anak-anak mereka untuk berperilaku sesuai dengan peran gender yang sudah ditentukan. Akibatnya, pandangan ini sulit diubah karena telah tertanam sejak dini.  

Sebagai lembaga pendidikan utama, keluarga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak menjadi individu yang cerdas dan berakhlak mulia. Namun, terkadang keluarga justru menciptakan batasan yang membatasi potensi anak. 

Mendobrak stereotip gender di lingkungan keluarga adalah langkah awal yang penting, namun upaya ini perlu diperluas ke masyarakat yang lebih luas untuk mencapai kesetaraan gender yang sesungguhnya. Meskipun telah ada kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, masih banyak tantangan yang harus diatasi. 

Pendidikan memegang peran kunci dalam membangun kesadaran akan kesetaraan gender, dimulai dari memasukkan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum sekolah sejak dini. 

Penting juga untuk mengakui dan mempromosikan kontribusi perempuan di berbagai bidang, serta menegakkan hukum yang melindungi perempuan dari diskriminasi dan kekerasan. 

Kesetaraan gender juga berarti memastikan partisipasi setara perempuan dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan, baik dalam politik, bisnis, maupun masyarakat.

Memberikan akses yang sama dalam pendidikan dan pekerjaan adalah langkah crucial untuk memastikan perempuan dapat mencapai potensi penuh mereka. 

Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat diperlukan dalam upaya ini. Yang tak kalah penting adalah membangun budaya yang mendukung kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari keluarga hingga tempat kerja.

Meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender dan hak perempuan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif masyarakat global. 

Dengan menggabungkan upaya di tingkat keluarga dan masyarakat, kita dapat menciptakan perubahan yang lebih besar dan berkelanjutan. Hanya dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat membangun masyarakat yang benar-benar adil dan setara bagi semua gender, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi tanpa batasan stereotip gender.

Langkah-langkah Mendobrak Stereotip Gender di Keluarga.

Untuk mendobrak stereotip gender di lingkungan, kita bisa mengambil beberapa langkah penting:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Langkah pertama untuk mendobrak stereotip gender di lingkungan keluarga adalah dengan meningkatkan pendidikan dan kesadaran. Edukasi anggota keluarga tentang pentingnya kesetaraan gender sangat penting. Gunakan buku, film, dan diskusi untuk memperluas pemahaman mereka tentang isu ini. Selain itu, mengikuti kelas atau seminar tentang gender dan kesetaraan dapat memberikan wawasan lebih lanjut dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi stereotip.

2. Mengubah Pola Asuh

Mengubah pola asuh juga merupakan langkah penting. Pastikan tugas rumah tangga dan pengasuhan anak dibagi secara adil antara laki-laki dan perempuan. Ini mengajarkan anak-anak bahwa kedua jenis kelamin memiliki tanggung jawab yang sama di rumah. Orang tua harus menjadi model peran yang setara, di mana ayah terlibat dalam pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga, sementara ibu juga dapat terlibat dalam pengambilan keputusan keuangan dan karier.

3. Menghargai Peran dan Prestasi

Menghargai peran dan prestasi setiap anggota keluarga tanpa memandang jenis kelamin mereka sangat penting. Berikan penghargaan atas prestasi akademik, karier, dan kontribusi rumah tangga secara merata. Selain itu, dorong semua anggota keluarga untuk mengejar pendidikan dan karier impian mereka, tanpa memandang stereotip gender. Berikan dukungan yang sama kepada anak laki-laki dan perempuan dalam memilih jalur pendidikan dan karier.

4. Komunikasi Terbuka

Komunikasi terbuka dalam keluarga dapat membantu mengatasi stereotip gender. Adakan diskusi keluarga tentang pentingnya kesetaraan gender dan bagaimana stereotip gender dapat mempengaruhi setiap anggota keluarga. Buat lingkungan yang aman untuk berbicara tentang pengalaman dan perasaan mereka. Dengarkan pendapat dan perspektif setiap anggota keluarga dengan terbuka, dan berusaha memahami pengalaman mereka serta bagaimana mereka mungkin terpengaruh oleh stereotip gender.

5. Mengatasi Stereotip Secara Aktif

Mengatasi stereotip gender secara aktif adalah langkah penting lainnya. Tantang dan kritik stereotip gender ketika muncul dalam percakapan atau perilaku. Misalnya, jika ada yang mengatakan "pekerjaan rumah adalah tugas perempuan," jelaskan mengapa pemikiran tersebut salah. Libatkan keluarga dalam kegiatan yang mempromosikan kesetaraan gender, seperti mendukung organisasi yang bekerja untuk hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.

6. Pendidikan Anak-Anak

Pendidikan anak-anak tentang kesetaraan gender sejak dini juga sangat penting. Hindari memberi batasan pada anak berdasarkan jenis kelamin mereka. Biarkan anak laki-laki bermain dengan boneka dan anak perempuan bermain dengan mobil, jika mereka mau. Ajarkan anak-anak tentang kesetaraan gender sejak dini dengan menggunakan cerita, permainan, dan kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai kesetaraan dan menghormati perbedaan.

7. Dukungan dari Komunitas

Dukungan dari komunitas juga sangat penting dalam mendobrak stereotip gender di lingkungan keluarga. Bergabunglah dengan kelompok atau komunitas yang mendukung kesetaraan gender. Ini bisa membantu keluarga untuk melihat bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan ini dan memberikan dukungan tambahan

Untuk mendobrak stereotip gender di keluarga, langkah-langkah utamanya meliputi peningkatan pendidikan dan kesadaran tentang stereotip, diskusi terbuka dalam keluarga, dan mengajarkan anak-anak untuk mempertanyakan stereotip yang ada. 

Terapkan pengasuhan yang netral gender dengan memberikan akses pada mainan dan aktivitas yang beragam, serta libatkan semua anggota keluarga dalam tugas rumah tangga. 

Tunjukkan contoh kesetaraan gender sehari-hari dan dukung anak-anak untuk mengekspresikan diri tanpa batasan gender dalam pilihan mereka. Pilih media yang mendukung representasi peran gender yang beragam dan ciptakan lingkungan komunikasi terbuka di keluarga. Dengan konsistensi dan komitmen ini, keluarga dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif dan setara bagi semua anggota keluarga. 

Referensi 

https://www.gemilangsehat.org/pengetahuan/sobatask/mendobrak-stereotip-gender-cara-menantang-peran-gender-tradisional/

https://himakom.student.uny.ac.id/stereotip-gender-dalam-keluarga-peran-orang-tua-dalam-membentuk-identitas-anak/

https://id.wikipedia.org/wiki/Patriarki

https://www.kompasiana.com/lailaachmad2430/66916a3fed64153afc50e922/menumbuhkan-kesadaran-akan-kesetaraan-gender-dan-hak-perempuan

https://www.kompasiana.com/sitihardiyanti9454/65ffcb5ac57afb7c0c3c4692/membongkar-stereotipe-gender-menuju-masyarakat-yang-setara

https://www.kompasiana.com/dehannp/6545eb1fee794a4193612a93/cara-mendobrak-streotip-gender

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun