Mohon tunggu...
Eka Apriyani
Eka Apriyani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di PAUD Al - Jauhar, Gulon Salam Magelang

Penulis merupakan seorang guru sekaligus ibu rumah tangga yang gemar makanan pedas. Selain hobi kulineran, penulis juga gemar belanja. :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kartu Huruf dan Kotak Pintar

9 Desember 2022   10:51 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:50 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • PENDAHULUAN

Banyaknya pendidikan usia dini yang berdiri di pelosok desa, menunjukkan bahwa pemerintah mulai fokus pada pentingnya sekolah atau pendidikan. Orang tua juga mulai memahami pentingnya pendidikan usia dini. Martinis (2011) anak usia dini dicirikan secara kelompok adalah anak-anak yang berada dalam proses tumbuh kembang yang bersifat unik, serta memiliki pola tumbuh kembang yang khusus sesuai tingkatan anak.

Sebagaimana dikemukakan oleh Mansur (2007: 88), bahwa pendididkan usia dini adalah suatu proses untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan anak sampai dengan usia enam tahun dan menggabungkan aspek fisik dan non-fisik dengan memberikan rangsangan pada jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial dengan tepat dan menyeluruh mengingat setiap bagian perkembangan anak saling berkaitan satu sama lain sehingga anak berkembang secara optimal.

Usia dini sering disebut dengan Golden Age (usia emas), dimana kemampuan seorang anak tumbuh dengan cepat, baik itu perkembangan fisik, motorik, sosial, emosional, keilmuan atau intelektual dan bahasa. Masa ini merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan anak, sehingga sebagai seorang guru atau orang tua harus dapat memberikan stimulus pendidikan yang tepat (Suyanto 2005: 6). Pendidikan anak usia dini adalah investasi yang sangat besar untuk keluarga dan juga untuk negara. Anak-anak adalah generasi penerus keluarga dan juga bangsa.

Dasar dari pendidikan adalah pada usia dini yang merupakan periode untuk menciptakan tumbuh kembang kemampuan, kecerdasan, pengetahuan, bakat, fisik, bahasa, sosial, emosional, spiritual, mental. Sudut pandang utama dalam pendidikan anak usia dini adalah pendidikan mental atau kognitif, karena perspektif pendidikan mental adalah pengetahuan atau kemampuan berpikir pada anak yang meliputi tiga lingkup formatif, yaitu belajar dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah, penalaran logis, dan penalaran simbolik. Penalaran simbolik merupakan penalaran mental yang idealnya harus ditumbuhkan.

Penalaran simbolik adalah berpikir dengan memanfaatkan pemikiran untuk menyadari dan menangkap realitas melalui gambar, simbol atau tanda. Penalaran mental dari penalaran simbolik pada anak usia 5-6 tahun antara lain mampu menyebut berbagai jenis tulisan sebagai gambar atau tulisan, mencocokkan angka dengan gambar angka, dan memahami berbagai jenis huruf vokal dan konsonan.

Pra-penelitian yang dilakukan peneliti di TK AL-Jauhar, kemampuan mengenali gambar huruf pada anak usia 5-6 tahun belum sesuai harapan. Hal ini terlihat saat proses pembelajaran, dari 11 anak usia 5-6 tahun, hanya 2 anak yang tamat atau sesuai harapan. 9 anak lainnya belum sempurna dalam memahami gambar huruf, anak masih mampu melafalkan setiap huruf namun belum paham cara penulisannya sehingga masih banyak huruf yang terbolak -- balik.

Permasalahan dalam pembelajaran mengenal huruf di TK Al-Jauhar adalah penggunaan papan tulis dan spidol yang tekniknya kurang kuat dan penggunaan media yang masih kurang. Oleh karena itu peneliti akan melibatkan strategi bermain dengan smart box (kotak pintar) sebagai media untuk melatih kemampuan mengenali gambar huruf.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mempersepsi gambar huruf melalui strategi bermain kartu huruf dan kotak pintar pada anak usia 5-6 tahun di TK AL-Jauhar. Keuntungan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

  • Manfaat Teoretis.
  • Menambah pemahaman dan menjadi informasi di bidang Pendidikan usia dini, utamanya dalam upaya peningkatan penalaran mental dan bahasa, khususnya kemampuan memahami huruf untuk anak usia 5-6 tahun melalui teknik bermain kartu huruf dan kotak pintar.
  • Keuntungan Praktis
  • Untuk siswa : Kemampuan mengenal huruf bagi anak usia 5-6 tahun semakin berkembang melalui permainan kartu huruf dan kotak pintar sebagai media.
  • Untuk pendidik : inovasi untuk meningkatkan dan menumbuhkan teknik pembelajaran dengan media yang berbeda.
  • Untuk peneliti selanjutnya : Dapat menggunakan teknik dan media yang berbeda untuk meningkatkan kemampuan memahami gambar huruf.
  • PEMBAHASAN

Bermain pada masa usia dini merupakan kegiatan yang digunakan untuk berbagai tujuan yang menyenangkan bagi anak-anak, karena dengan bermain anak-anak merasa lepas, ceria dan semangat. Melalui bermain anak-anak dapat menggali dan mengumpulkan informasi yang diperoleh dari permainan yang sebenarnya, karena dengan bermain anak -- anak akan merasa senang sehingga anak -- anak akan ikut serta dengan baik tanpa menyadari bahwa permainan yang dilakukannya adalah belajar. Seperti yang ditunjukkan oleh Martini (2004) bermain memiliki banyak keuntungan bagi anak -- anak, terutama keuntungan untuk bagian fisik motorik, sosial emosional, dan mental. Kemampuan memahami gambar huruf merupakan aspek penting yang harus ditumbuhkan, sehingga membantu siklus perkembangan memahami huruf pada anak dengan menggunakan permainan yang tepat.

Hartati (2005) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah penggunaan beberapa kartu sebagai alat untuk belajar membaca dengan melihat dan mengingat kembali bentuk huruf dan gambar yang disertai keterangan gambar pada kartu. Sementara itu Damaiwaty (2013) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar, huruf, tanda simbol, yang mengarahkan anak-anak yang berhubungan dengan symbol -- symbol tersebut. Persepsi gambar huruf adalah gerakan yang mencakup komponen pendengaran (hearing) dan visual (looking). Kemampuan mengenali gambar huruf dimulai saat anak senang membaca buku dengan memegang buku. Menurut Sutanto (2012) memahami huruf dan bunyi dari konteksnya adalah sebagai kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak -- anak usia dini untuk dapat memulai membaca permulaan.

Kemampuan memahami gambar huruf pada anak akan berhasil jika menggunakan media yang tepat, yaitu dengan menggunakan kartu huruf. Bermain kartu huruf diambil karena dirasa cocok untuk anak usia 5-6 tahun yang akan membuat anak tertarik dan terlibat langsung dalam permainan.

Menurut Ratnawati (dalam Suyanto, 2012: 108) mengungkapkan bahwa, media kartu huruf yang dilakukan melalui permainan, dapat meragsan untuk mengenal gambar  atau symbol huruf lebih cepat, menjadikan minat anak semakin kuat dalam mencari kosa kata baru, dengan cara merangkai symbol huruf tersebut.

Kotak pintar menurut Puspitasari dkk (2013:16) kotak pintar merupakan bentuk balok yang didalamnya terdapat 2 sisi dan didalamnya terdapat kartu-kartu. Kartu tersebut adalah kartu bergambar dan kartu kata. Menurut Harnanto (2016:35) kotak pintar adalah kotak kecil yang di dalamnya terdapat alat-alat yang digunakan untuk pembelajaran.

Dapat disimpulkan dari penilaian di atas, media kotak pintar adalah media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan data atau informasi yang berbentuk segi panjang dengan tiga bagian atau dua tempat di dalamnya yang berisi kartu huruf bergambar dan kartu huruf saja.

Manfaat kotak cerdas menurut Harnanto (2016: 35) adalah memperluas fokus anak, memperluas daya cipta atau kreatifitas anak, memperluas hasil belajar anak, menciptakan suasana yang menyenangkan saat berpikir.

Beberapa keunggulan bermain sekaligus belajar mengenalkan huruf dengan memanfaatkan media kartu huruf dan kotak kotak pintar, antara lain:

  • Memanfaatkan media kartu huruf membuat anak lebih semangat dalam bermain sekaligus belajar.
  • Iklim belajar anak menjadi lebih menyenangkan.
  • Mengembangkan kosa kata baru.
  • Mempermudah anak -- anak untuk mengetahui dan menghafal simbol atau lambanghuruf
  • Adapun langkah-langkah permainan dengan menggunakan media kartu huruf dan kotak pintar ini yakni Guru menyiapkan kotak atau tempat yang diberikan nama "Kotak Pintar". Di dalam kotak pintar tersebut terdapat kartu huruf dan kartu bergambar. Di situ, anak diberikan kesempatan untuk berpikir bagian-bagian apa saja yang ada pada hewan kambing, yang sebelumnya Guru sudah memberikan pijakan sebelum main. Lalu anak bisa menyusun menggunakan kartu huruf misalnya dengan kata "kaki" selain itu anak juga bisa berkesempatan main dalam menyusun huruf sesuai dengan kartu gambar yang anak ambil, misalnya anak mengambil kartu bergambar "ayam" lalu anak menirukan dalam menyusun huruf kata "ayam" begitu seterusnya, anak diberikan kebebasan dalam menyusun huruf untuk menjadi sebuah kata. Anak disediakan pasir untuk merangsang taktil atau jari-jemari anak untuk menulis di atas pasir sesuai dengan yang anak susun hurufnya tadi. Melalui kegiatan ini otot halus anak secara tidak langsung juga dapat berkembang.
  • KESIMPULAN

Mengingat hasil pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan kartu huruf dan kotak pintar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak -- anak dalam memahami simbol atau lambang huruf. Melalui kegiatan ini, anak akan lebih mudah memahami huruf. 

Kartu huruf yang digunakan dirancang agar anak-anak dapat tertarik untuk memainkan media ini dalam mengenal huruf dan anak-anak dapat bermain sambil belajar bagaimana menggunakan kartu huruf ini untuk menyusun kata menggunakan huruf -- huruf yang diberikan dalam aksi bermain.


  • DAFTAR ISI

Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Sudjana. 2005. Metode dan Teknik

Pembelajaran Pertisipatif. Bandung: Falah Production.

Sheila S. Rahayuningsih, Tritjahjo D. Soesilo, Mozes Kurniawan. 2019 Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Dengan Media Kotak Pintar.

Sri Astuti. Penggunaan Media Kartu Huruf Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Ditkintan Komara Kelompok B

Najjati Ranala, Sasmiati, Ari Sofia. Bermain Karu Huruf Dan Kemampuan Mengenal Lambang Huruf 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun