"Saat ada kampanye misi  dari Compassion.com , saat Amanda berusia 9 (2013) tahun  dia memakai uang jajannya untuk membiayai seseorang anak dari Indonesia untuk menjadi donatur dan orang tua asuh "
      Pola pembinaan orang tua mempengaruhi pola pikir anak -anaknya. Papa dan mama Amanda Rae Hedges menurut Saya dua orang yang luarbiasa. Amanda Rae Hedges seorang misionaris  , seorang warga negara asing , tepatnya berasal dari Colorado Amerika pada usia muda 17  tahun rela berangkat ke negeri Indonesia untuk berpelayanan bagi anak -anak Indonesia berperan sebagai seorang ibu yang membutuhkan kasih sayang.Â
      Amanda dalam wawancaranya di Youtube bersama Diaspora TV mengatakan bahwa dia melihat orang tuanya bukan hanya melaksanakan agama namun orang tuanya benar benar menjadi atau mempraktekkan Firman Tuhan , apa yang Alkitab tulis dan katakan. Lingkungan dan pengajaran gereja membentuk hatinya menjadi seorang misionaris. Amanda bilang mencintai Tuhan Yesus itu dilihat pada keluarganya. Keintiman dengan Tuhan Yesus membawa hidup Amanda sejak kecil , bahkan usia 6 tahun saja dia bercita-cita menjadi seorang misionaris. Amanda mencontoh dari orng tuanya, membangun keintiman dengan Tuhan Yesus. Orang tua haruslah demikian. Menyelami dan membiarkan Tuhan Yesus berkarya atas setiap kehidupan Amanda, makanya ketika ada sharring dari compassion.com tentang orang tua asuh, hatinya siap dan tidak kebetulan anak asuh pertamanyalah ialah Disty, seorang anak dari Menado Sulawesi Utara Indonesia. Membawa hatinya akhirnya bermisi di Indonesia.
        Hal yang luarbiasa Orang tuanya mendukung total keputusan Amanda dengan persiapan yang matang termasuk bukti orang tuanya mengkursuskan dia untuk belajar bahasa Indonesia yang biayanya tidak murah. Luar biasa.Â
orang tuanya juga membawa kepada beberapa aktivitas misi (Mission Trip) di Honduras dan Mexico saat berusia 14 sampai  15 tahun . Meskipun kedua orang tuanya Amanda bukan seorang yang kaya raya. Wow.Â
       Seorang anak muda belia, 17 tahun berangkat ke Indonesia, di Jakarta awalnya Amanda menjadi relawan di sebuah panti asuhan di Jakarta selama dua tahun (2014-2016)  sampai akhirnya bersama teman temannya Indonesia dia mendirikan Yayasan Kasih yang tak terbatas yang bergerak di bidang pelayanan anak asuh di Indonesia.
Tulisan ini membawa sebuah contoh Keluarga yang larut dalam rencana Tuhan. Berorientasi Surga. Amanda muda saat usia 17 tahun merelakan masa depannya untuk memenuhi panggilan Tuhan Yesus. Bagaimana dengan keluarga Anda dan Saya ? Bagaimana Anda dan Saya mendidik anak anak Kita ? Apakah merelakan rencana Tuhan terjadi atas hidupnya ? ataukah kita memaksa cita -citanya ?Â
semoga momentum awal tahun 2024 tulisan ini membuat perenungan bersama, sudahkan rencana Tuhan hadir pada hidup keluarga Kita. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H