Mohon tunggu...
Raden Roro Eka Amalia Nur F
Raden Roro Eka Amalia Nur F Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga UI 2016

Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga Universitas Indonesia 2016

Selanjutnya

Tutup

Money

Future Development: Hi, Schuhe

29 Mei 2019   10:35 Diperbarui: 29 Mei 2019   10:41 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hi, Schuhe: Sepatu kombinasi high heels dan sandal yang memiliki alas kaki akupuntur.

Oleh : Raden Roro Eka Amalia Nur Fitri (1606925754)

             Ilmu Administrasi Niaga UI 2016

BAB I

PENDAHULUAN

 Memasuki era modern, kehidupan masyarakat urban tidak dapat dijauhkan dari stylish dan fasionable khususnya wanita yang berumur 17-49 tahun. Wanita yang termasuk kedalam rentang usia tersebut adalah siswa SMA dan sederajat, mahasiswi, pegawai, dan ibu rumah tangga (IRT). Mayoritas wanita di Indonesia cenderung memilih berpenampilan yang stylish dan fasionable dibandingkan berpenampilan sederhana. Menurut mereka tampil modis dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

 Wanita kerap kali tampil modis dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pada umumnya, wanita cenderung lebih tertarik menggunakan high heels daripada sepatu atau sandal untuk kegiatan formal dan informal.  Penggunaan high heels dinilai lebih elegan dan modis sehingga kepercayaan diri mereka dapat meningkat.  Menurut data BPS (2016), wanita Indonesia berumur 17-49 tahun mencapai lebih dari 69,5 juta penduduk yang tersevar di daerah perkotaan dan pedesaan.  Dengan jumlah yang begitu banyak, tidak heran penjualan sepatu high heels cukup diminati.

Perlu diingat, penggunaan sepatu high heels diperuntukan untuk kegiatan formal seperti kerja, meeting, acara bergengsi, dan lain sebagainya. Selain itu juga, sepatu high heels dapat digunakan untuk kegiatan informal seperti menghadiri acara foto keluarga, ulang tahun, pernikahan, dan refreshing di mall. Namun kerap kali penggunaan high heels yang lama akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri di daerah sekitar kaki dan betis sehingga tidak jarang banyak wanita menyiasati dengan membawa sandal sebagai gantinya. Sandal tersebut akan digunakan ketika acara formal atau informal telah selesai.

Oleh sebab itu, saya berinisiatif untuk menyelesaikan problematika terkait sepatu high heels yang kerap kali timbul sebagai dua mata pisau yang berbeda dimana saru sisi memberikan nilai yang elegan dan modis bagi penggunya namun di sisi lain sering menimbulkan sakit dan nyeri di sekitar kaki dan betis sehingga penggunanya perlu membawa sandal. Dengan begitu, saya berniat membuat sebuah produk yang menggabungkan sepatu high heels dan sandal sekaligus sehingga pengguna tidak perlu repot-repot membawa sandal ganti. Produk ini bernama Hi, Schuhe!. 

Produk ini menawarkan fungsi kombinasi antara high heels dengan sandal dengan bahan anti air serta alas kaki yang memiliki magnet akupuntur. Penggunaan magnet akupuntur dapat meredakan sakit dan nyeri di sekitar kaki dan betis. Produk ini akan dipasarkan pada kaum wanita seperti pelajar SMA dan sederajat, mahasiswi, pegawai, dan ibu rumah tangga (IRT).  Produk ini akan memiliki dua warna varian yakni Dark Brown dan Midnight Black dengan tinggi hak sekitar 3-5 cm yang tersedia ke dalam ukuran 36-40. Dua warna tersebut dipilih karena dapat digunakan dalam acara formal dan informal sehingga tidak terlihat kaku.

Mengingat banyak jumlah wanita berumur 17-49 tahun di Indonesia, saya optimis produk ini akan laku di pasaran karena 4 fungsi yang ditawarkan dalam 1 produk dengan harga yang terjangkau. Produk ini belum ada di Indonesia namun telah beredar di luar negeri. Perlu diingat, produk yang telah dijual di luar negeri tidak menyediakan alas kaki magnet akupuntur serta produk tersebut dijual dengan harga Rp 1.500.000. Dengan demikian, saya menggagas ide produk sepatu high heels kombinasi yang terdapat alas kaki magnet akupuntur. Produk ini akan dipasarkan sekitar Rp 250.000-300.000 agar terjangkau bagi semua kalangan.

BAB II

BUSINESS MODEL CANVAS

Dalam mengelola bisnis ini saya memerlukan gambaran mengenai business model canvas selama lima tahun ke depan. Hal ini dilkakukan agar saya dapat mengevaluasi elemen mana yang kurang mendukung perkembangan bisnis ini. Selain itu juga, business model canvas membantu saya dalam meningkatkan kualitas produk dan memperluas segmentasi penjualan produk ini. Berikut merupakan business model canvas dari Hi, Schuhe!

1. Customer segments

Hi, Schuhe! adalah produk kombinasi antara sepatu high heels dan sandal. Produk ini cocok untuk digunakan pada acara formal seperti bekerja, kuliah, dan meeting serta acar informal seperti menghadiri acara pesta pernikahan, ulang tahun, dan berjalan-jalan di mall. Produk ini termasuk ke dalam niche market karena sasaran target penjualan dari Hi, Schuhe! adalah wanita berumur 17-49 tahun. Wanita yang termasuk kedalam rentang usia tersebut adalah pelajar SMA dan sederajat, mahasiswi, pegawai, dan ibu rumah tangga (IRT).


2. Value proportions

Hi, Schuhe! adalah produk kombinasi antara sepatu high heels dan sandal yang memiliki empat manfaat, diantara lain:

a. Multifunction

Produk ini merupakan produk kombinasi antara sepatu high heels dan sandal. Perlu diingat, banyak wanita yang menggunakan sepatu high heels untuk acara formal dan informal namun mereka hanya memakai sepatu high heels dalam durasi yang tidak lama. Hal ini karena sepatu high heels kerap kali menimbulkan rasa sakit bagi penggunanya sehingga untuk menyiasati kejadian ini maka mereka membawa sandal sebagai gantinya. Hal tersebut mengakibatkan wanita harus membawa high heels dan sandal sehingga kegiatan ini cukup merepotkan. Dengan demikian, saya berinovasi untuk menciptakan Hi, Schuhe!.


b. Good for Health 

Penggunaan sepatu high heels yang lama dapat menyebabkan sakit dan nyeri pada wilayah sekitar kaki dan betis sehingga sepatu high heels kerap kali mendapat julukan "beauty is pain". Berangkat dari permasalah tersebut, saya akan menggunakan alas kaki magnet akupuntur sehingga baik jika digunakan dalam waktu yang lama karena alas kaki mampu memperlancar peredaran darah.


c. Water Resistance

Kerap kali pengguna sandal dan sepatu high heels kewalahan jika terkena air sehingga pengguna merasa tidak nyaman. Dengan demikian, saya akan menggunakan bahan anti air pada sepatu kombinasi ini sehingga pengguna tidak perlu khwatir lagi ketika menggunakan sandal dan sepatu high heels apabila terkena air.


d. Affordable

Hi, Schuhe! menawarkan tiga manfaat dalam satu produk atau lebih dikenal dengan istilah 3 in 1. Tiga manfaat yang ditawarkan tidak membuat harga melambung tinggi. Mengingat sasaran yang akan dituju oleh produk ini adalah wanita maka saya akan menetapkan harga yang terjangkau yakni Rp 250.000-Rp 300.000.

3. Channels

Dalam membangun brand image Hi, Schuhe!  maka saya akan menggunakan beberapa saluran diantara lain:

a. Awareness 

  • WoM (Word of Mouth)

Kegiatan ini merupakan cara dalam memperkenalkan Hi, Schuhe! kepada calon pelanggan potensial.  Dalam kegiatan WoM, saya akan menjelaskan produk secara singkat meliputi model, ukuran, varian warna, fungsi, dan harga. Perlu diingat, lima unsur diatas merupakan unsur penting dalam menarik minat beli calon pelanggan.


  • Media sosial.

Guna memperkuat keberadaaan Hi, Schuhe! maka saya menggunakan media sosial dalam memperkenalkan produk ini. Mengingat semua orang termasuk customer segment saya tidak bisa lepas dari internet dan sosial media maka saya memanfaat momentum tersebut dalam memasarkan produk. Media social yang digunakan meliputi Instagram dan Facebook.


b. Purchase: 

  • Penjualan offline

Penjualan offline dilakukan ketika saya mengikuti event atau bazaar tertentu.  Selain itu juga, hard selling  termasuk kedalam penjualan ini dimana saya berusah menawarkan produk saya ketika saya hadir di acara tertentu seperti acara pernikahan, keluarga besar, atau perayaan  ulang tahun.


  • Penjualan online

Semakin merajalela globalisasi maka semakin besar juga peluang saya dalam memasarkan produk ini secara online. Penjualan produk ini dilakukan di platform facebook dan Instagram karena dua platform ini memiliki puluhan juta pengguna aktif di Indonesia.


c. Distribution: 

  • JNE

Dalam pengiriman barang melalui penjualan online, saya menggunakan JNE karena cabang JNE berada hampir di seluruh wilayah di Indonesia, terdapat diskon bagi pengiriman dalam jumlah besar, dan sistem tracking JNE cepat dan dapat diakses selama 24 jam.


  • Go-Jek (Go-Send)

Apabila pelanggan berada pada domisil yang sama dengan domisili saya dan menginginkan pengiriman barang yang cepat maka Go-Send dirasa tepat namun biaya yang akan ditanggung oleh pembeli akan lebih mahal daripada pengiriman yang dilakukan melaui JNE.


d. After Sale: 

Setelah produk terjual, saya akan memberikan garansi 3 hari kepada pembeli apabila terjadi defect pada produk saya. Hal bertujuan agar menjaga nama baik produk dan hubungan dengan kostumer.

4. Customer relationships

a. Customer Service

Dalam membangun brand image pada Hi, Schuhe! maka saya harus menjaga hubungan yang baik dengan konsumen sehingga diperlukan customer service ramah dan cepat tanggap dalam menerima saran dan kritik dari konsumen terkait produk saya.


b. Promosi

Guna menambah cakupan pasar maka saya akan menggunakan promosi tertentu pada produk ini. Promosi yang dimaksud adalah diskon 10% pada pembelian kedua produk saya yang akan saya selenggarakan selama 2 minggu.

5. Revenue Streams

Aliran pendapatan berasal dari penjualan produk dengan harga yang telah ditentukan yakni fixed menu pricing. Harga pada produk ini sekitar Rp 250.000- Rp 300.000 dengan perolehan margin laba 40-50%. Pembayaran produk dapat dilakukan secara cash dan transfer bank.


6. Key Resources

Dalam menciptakan brand image maka diperlukan logo dan paten (intellectual) agar pembeli dapat membedakan suatu produk dengan produk lain. Logo ini juga akan dibuat simpel dan modis agar diingat oleh konsumen sehinggga konsumen tidak mudah melupakan produk ini. Pada aspek financial, saya akan mengganggarkan modal sekitar Rp 3.000.000 untuk membuat 10 pasang sepatu dengan berbagai varian warna. Pada aspek human resources, saya akan mengelola bisnis ini dengan baik dan memastikan kerja sama dengan vendor dapat terlaksana. Pada aspek, sales and marketing, penjualan dilakukan secara offline dan online dimana pembayaran produk dapat dilakukan melalui pembayaran secara tunai atau transfer.

7. Key Activities

Kegiatan mulai dari perancangan logo dan produk yang menarik agar konsumen terpikat dengan produk yang ditawarkan. Pada tahap produksi, saya akan menyerahkan hasil rancangan model produk kepada vendor sehingga vendor dapat merevisi dan membuat produk yang terbaik. Tidak luput saya akan melakukan quality control pada produk sehingga tidak ada defect yang dapat mengecewakan konsumen. Pada aspek pemasaran, penjualan akan dilakukan secara offline dan online. Pada aspek keuangan, saya akan memastikan arus kas berjalan dengan baik sehingga tidak menghambat proses produksi.

8. Key Partners 

Terdapat tiga mitra utama dalam bisnis ini yakni vendor selaku individu yang bertanggung jawab dalam proses produksi, toko perlengkapan yang berkaitan dengan bahan-bahan pengemasan produk seperti kardus sepatu, dan jasa pengiriman selakuk pihak yang mendistribusikan produk ke pelanggan. Ketiga mitra ini harus dijaga dengan baik karena apabila ada satu mitra memiliki kendala maka bisnis ini akan mengalami gangguan.

9. Cost Structure

Terdapat tiga biya yang terlibat dalam bisnis ini yakni biaya produksi, pemasaran, dan operasional. Ketiga biaya ini harus diperhitungkan secara detail agar tidak membengkak. Biaya yang membengkak akan berakibat pada harga yang tinggi dimana pembeli cenderung menghidari prosuk dengan harga mahal.



BAB III

PENUTUP

         Demikian business model canvas dari Hi, Schuhe! dimana sembilan elemen saling terkait satu sama lain. Penggunaan business model canvas diharapkan dapat membantu bisnis ini berjalan dengan baik karena aspek-aspek yang diperlukan dalam menjalankan bisnis telah dijawabarkan dengan mendetail. Selain itu juga, diperlukan persiapan dan riset yang mendalam agar dapat mengesekusi bisnis ini dengan baik sehingga dapat berkembang dan digemari oleh banyak pelanggan karena model dan fungsi yang ditawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun