Diawali dengan berdirinya Tri Koro Darmo pada 15 Maret 1915 yang kemudian pada tanggal 2 Juni 1918 berubah menjadi Jong Java lalu disusul dengan berdirinya organisasi kedaerahan lain seperti Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon, dll.
Perhimpunan Boedi Banten sendiri merupakan perhimpunan kedaerahan masyarakat Banten di Batavia yang berdiri sejak tanggal 14 Oktober 1928 di Kali Pasir, tepatnya di rumah salah seorang anggota bernama Djajarachmat. Perhimpunan Boedi Banten sendiri merupakan perhimpunan Banten yang pertama berdiri di wilayah Batavia dengan tujuan untuk memajukan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Banten.
Meskipun begitu, tujuan tersebut rata-rata juga dimiliki oleh perhimpunan Banten lainnya seperti Sarekat Islam dan Perhimpunan Tirtajasa.
Tujuan tersebut dilatari oleh beberapa faktor diantaranya adalah keadaan Karesidenan Banten yang menjadi salah satu daerah terlemah pada bidang pendidikan dan ekonomi dibandingkan dengan daerah di pulau Jawa lainnya.
Perhimpunan ini memiliki pengurus besar atau pengurus inti yang terdiri dari ketua, bendahara, sekertaris, penasehat, dan tiga orang komisaris.
Ketua dari perhimpunan Boedi Banten adalah D. Koesoemaningrat yang sekaligus sebagai ketua redaksi surat kabar Soerasowan. Sedangkan anggotanya terdiri dari orang-orang Banten yang menetap dan bekerja di wilayah Batavia.
Kegiatan yang dilakukan perhimpunan Boedi Banten adalah mendiriikan koperasi dan sekolah di wilayah Banten Perhimpunan Boedi Banten berhasil mendirikan HIS di Ciruas yang dibuka pada 1 Agustus 1929 dengan nama “Neutrale Boedi Banten” (Soerasowan, 1929).
Selain itu, perhimpunan ini juga memiliki wadah untuk menyalurkan aspirasinya mengenai keadaan di Banten yakni melalui surat kabar Soerasowan. Pada dasarnya, surat kabar ini buaknlah surat kabar resmi milik perhimpunan Boedi Banten namun karena pengurus redaksi dan penulis artikel adalah anggota dari Boedi Banten sehingga surat kabar tersebut identik dengan perhimpunan Boedi Banten bahkan pemberitaan mengenia pembentukan perhimpunan juga dituliskan secara rinci pada surat kabar tersebut (Mufthi Ali, 2012 : 177).
Selain melakukan kegiatan sesuai dengan tujuannya, perhimpunan Boedi Banten juga memiliki lagu perhimpunan berjudul "Banten, tanah leloehoerkoe" yang dibuat oleh seorang komponis asal Banten bernama R.S.P. Winangoen dengan bertujuan untuk membangkitkan semangat dan gairah dari para anggota dalam membangun karesidenan Banten (Mufthi Ali, 2011).
Berita mengenai perhimpunan ini bisa diakses melalui surat kabar soerasowan yang dapat diakses dalam bentuk microfilm pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Masih belum banyak sejarawan yang membahas mengenai perhimpunan ini sehingga semakin menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H