Metode tes ulang digunakan untuk menguji reliabilitas suatu pengukuran. Uji ini dilakukan dua kali, dengan pengukuran pertama dan pengukuran kedua dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda. Dalam kasus seperti ini, perlu diatur bahwa keadaan yang diukur selama pengukuran kedua harus benar-benar sama. Setelah itu, hasil dari kedua pengukuran dikorelasikan, menunjukkan bahwa tes ini dapat dipercaya.
Untuk mengevaluasi reliabilitas tes ulang, dua faktor penting yang perlu diperhatikan adalah waktu yang dibutuhkan antara dua pengambilan penilaian dan stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, waktu antara tes yang dilakukan semakin lama, semakin kurang reliabilitasnya. Metode tes ulang melibatkan penggunaan instrumen ujian yang sama untuk sekelompok subjek sebanyak dua kali dan pada waktu yang berbeda. Diperkirakan bahwa skor dari tes yang sama akan terlihat sebanding.
Koefisien stabilitas, atau reliabilitas, akan dihasilkan dari estimasi reliabilitas dengan metode tes ulang. Koefisien reliabilitas dapat diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi linier antara distribusi skor subjek pada tes pertama dan distribusi skor subjek pada tes kedua.
B. Metode Bentuk Paralel
Tes paralel, juga dikenal sebagai metode alternatif atau tes paralel, adalah dua jenis tes yang memiliki tujuan, tingkat kesulitan, dan susunan yang sama tetapi butir-butir soalnya berbeda.
Dengan metode ini, pengujian reliabilitas instrumen cukup satu kali; namun, dua instrumen digunakan pada responden yang sama, pada waktu yang sama, instrumen yang berbeda. Data instrumen dapat dikorelasikan antara satu sama lain untuk menentukan reliabilitas instrumen. Alat dapat dianggap dapat diandalkan jika ada korelasi positif dan signifikan.
Metode ini memiliki kelemahan karena pengetesan sangat sulit karena harus menyusun dua set tes. Selain itu, harus ada waktu yang lama untuk mencoba dua kali tes.
C. Metode Gabungan
Untuk menguji reliabilitas, dua instrumen ekuivalen dicoba beberapa kali ke responden yang sama. Reliabilitas instrumen diuji dengan mengkorelasikan kedua instrumen pada pengujian pertama, kemudian dikorelasikan pada pengujian kedua, dan kemudian dikorelasikan silang. Jika dua pengujian dilakukan pada waktu yang berbeda, keenam koefesien reliabilitas dapat dievaluasi. Jika keenam koefesien korelasi semuanya positif dan signifikan, maka alat tersebut dapat dianggap reliabel.
Rumus Reliabilitas Instrumen
A. Rumus Spearman BrownÂ