Mendengar nama Ana disebutkan. Mike mulai terpikirkan sebuah ide. Ia mungkin bisa mendapat petunjuk lewat sahabat dekat Ghea itu. Mesin mobil mulai dinyalakan. Kendaraan mulai melaju kencang menuju suatu tempat. Kediaman Ana.
45 menit berlalu. Kini ia telah berada di pekarangan rumah Ana. Ia parkirkan mobilnya sembari menyiapkan mental untuk bertemu musuh bebuyutannya, Ana. Ia dan Ana tak pernah akur sejak dirinya berpacaran dengan Ghea. Bahkan saat pemakaman Ghea, Ana tak hentinya memberikan sorot mata menghakimi pada dirinya. Ia tak punya pilihan lain selain mencoba memenangkan hati Ana.
Pintu diketuk. Seperti tebakan Mike, Ana mencoba mengusirnya dengan kasar. Tatapan dan ucapan sinis terus wanita itu berikan. Namun Mike tak menyerah, ia memohon sambil menceritakan kisahnya yang terus diikuti oleh roh Ghea sejak sebulan lalu. Awalnya Ana tak percaya, namun karena terus memohon. Ana terpaksa meladeni kemauan Mike.
Dengan berat, Ana berusaha menceritakan kembali kisah sahabatnya. Dari mulai dia yang menjadi budak cinta Mike sedari SMA hingga akhirnya Mike menerima cintanya. Dan merekapun mulai berpacaran. Padahal Ana saat itu tak hentinya mengingatkan Ghea untuk mencintai Mike seperlunya saja. Tapi berbicara dengan orang yang sedang jatuh cinta memang sulit bukan. Terlebih Mike adalah cinta pertama Ghea.
Ghea bukannya tidak tahu bahwa Mike menerima cintanya karena terpaksa. Ghea bahkan sangat tahu. Ghea tahu bahwa Mike menerima cintanya agar para penggemar Mike setidaknya berhenti mengejar lelaki itu. Ghea bisa sangat galak saat kekasihnya digoda wanita lain. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh Mike. Ghea sadar itu. namun dengan keyakinan naifnya, ia terus percaya bahwa suatu hari nanti Mike akan sadar betapa besar rasa cintanya. Ia percaya Mike akan mencintainya.
Sampai sebuah malam tak terlupakan terjadi. Mike dan Ghea tidak sengaja melakukan hubungan suami istri tanpa pengaman. Saat itu adalah masa subur Ghea. Dan ia tidak menyangka bahwa kecerobohannya ini akan berakibat fatal ke depannya. Hari itu berlalu begitu saja seperti tak ada apapun yang terjadi.
Namun takdir berucap lain. Di bulan kedua setelah mereka berhubungan, Ghea mulai merasakan mual yang luar biasa. Kendati tidak sakit, ia merasakan tubuhnya yang terus menolak apapun makanan yang tersaji. Ghea mulai menceritakan hal tersebut kepada Ana, sahabatnya. Walau kecewa dan marah, Ana memberi saran kepada Ghea untuk segera memeriksakan dirinya ke dokter. Ghea pun menuruti saran dari sang sahabat.
Entah ini menjadi rejeki atau petaka untuk Ghea, hasil pemeriksaan USG menyatakan bahwa Ghea hamil dua bulan. Perasaan Ghea bercampur aduk saat itu. Ia bingung dan takut. Bingung bagaimana menjelaskan kepada kedua orang tuanya dan Mike. Ia takut Mike kecewa dan meninggalkannya. Namun ditengah perasaan yang bercampur aduk itu, Ghea merasa bahagia karena akan menjadi ibu.
Di hari anniversary mereka yang kedua, Ghea sudah memutuskan akan memberitahukan hal ini kepada Mike. Ia berharap hubungannya langgeng namun malam itu, Ghea malah diputuskan sepihak oleh Mike. Mike telah menemukan cintanya. Lalu bagaimana dengan dirinya?
"Sekarang lu tau kan kenapa gue benci banget sama elu. Elu tuh egois banget jadi manusia. Elu tuh si brengsek yang memakai topeng pria baik-baik. Elu tau, Ghea nangis-nangis di telepon. Dia kebingungan. Dia bilang dia udah nyiapin sebuah kejutan buat elu. Tapi bahkan sebelum dia ngasih hadiahnya, elu udah ninggalin dia. Lu brengsek tau gak, Mike. Lu keterlaluan." ucap Ana menahan amarah dan tangisnya.
Mike terpukul. Ia tidak menyadari bahwa kesalahan malam itu akan mengubah hidupnya dan juga hidup Ghea selamanya. Ia tahu ia salah karena menggunakan Ghea hanya untuk status palsu. Perkataan Ana sangat menamparnya. Ia kini menyadari betapa brengseknya dia. Andai saja Ghea menjelaskan kehamilannya. Andai saja ia tidak memutuskan Ghea secara sepihak malam itu. Mungkin semua hal buruk ini tak akan terjadi.