Memandang alam dari atas bukit,
Sejauh pandang kulepaskan
Sungai nampak berliku
sawah hijau terbentang
Bagai permadani di kaki langit
Gunung menjulang,
berpayung awan,
Oh... indah pemandangan
(Lagu: Pemandangan Alam ciptaan: Pak Kasur)
Sebuah lagu yang sering saya dendangkan saat kecil sewaktu berada di pinggir sawah di kampung nenek. Kampung yang selalu saya sambangi setiap kali libur sekolah tiba. Hingga kini tiap kali memandang bentangan sawah hijau saya terkenang lagu itu. Perasaan lega, tenang dan bahagia yang dihadirkan alam memang tak tergantikan dengan teknologi hiburan apapun.
Tinggal di ibu kota dengan kepadatan penduduk, kemacetan dan polusi sungguh membuat kerinduan akan oksigen bersih dan pemandangan alam indah tak tertahankan. Bisa memandang gunung dan sawah alih-alih gedung pencakar langit adalah hal yang dirindukan banyak masyarakat metropolitan.
Hal ini membuat saya berpikir, "Kehidupan macam apa yang akan diwariskan untuk anak cucu kelak?" dengan semakin tingginya tingkat polusi di dunia serta ancaman efek gas rumah kaca yang semakin memprihatinkan.
Bukan hanya Indonesia yang mengalami masalah dengan efek gas rumah kaca, ini adalah masalah global. Kita tak bisa hanya diam dan membarkan semua berjalan seperti ini dan membiarkan kerusakan di muka bumi.
Apa itu Net-Zero Emissions?
Net -- zero emissions adalah emisi yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan manusia bisa sepenuhnya diserap oleh tumbuhan, tanah dan laut hingga tak ada yang menguap ke atmosfer. Penyerapan karbon penting karena naiknya konsetrasi gas rumah kaca menjadi penyebab utama pemanasan global.
Indonesia menargetkan untuk mencapai Net-Zero Emissions (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060. Berbagai kebijakan pembangunan rendah karbon pun diterapkan di berbagai sektor, salah satunya sektor energi seperti penurunan intensitas energi (Efisiensi Energi), pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), penerapan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Mengeluh bukan solusi. Yes, membicarakan kondisi bumi terkait efek rumah kaca dan segala efek buruk bagi alam serta kehidupan manusia sudah dibicarakan di level internasional. Namun kita jangan hanya terpaku pada efek buruk saja tanpa berbuat sesuatu untuk memperbaikinya.
Setiap individu bisa berbuat sesuatu untuk bumi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menuju Net--Zero Emissions dalam kehidupan sehari-hari.
Mengelola Sampah
Mengelola sampah dengan cara memisahkan sampah organik dengan sampah plastik merupakan cara sederhana yang bisa dilakukan secara konsisten. Sampah plastik bisa dikumpulkan dan didaur ulang.
Demikian juga minyak jelantah yang saat ini sedang naik daun sebagai bahana bakar biodiesel. Â Dengan mengumpulkan limbah minyak jelantah kita sudah menyelamatkan tanah dan air dari pencemaran. Tanah dan air merupakan medium penyerapan karbon yang penting.
Hobi Ramah Lingkungan
Berkebun menjadi alternatif hobi yang bisa dikelakukan di lahan sempit sekalipun. Memelihara unsur hara tanah dengan menjaga tetap organik merupakan langkah penting dalam menciptakan Net--Zero Emissions. Olah raga baik itu bersepeda ataupun berjalan kaki merupakan salah satu cara menyehatkan tubuh dan juga merupakan hobi yang ramah lingkungan.Â
Kurangi Karbon dengan Menggunakan Kendaraan Ramah LingkunganÂ
Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menghasilkan emisi adalah langkah kecil lainnya yang bisa kita lakukan. Â Gunakan sepeda atau kendaraan listrik untuk beraktivitas sehari-hari. Atau gunakan kendaraan umum yang bebas polusi dan ramah lingkungan.
ManfaatEkonomi
Kegiatan-kegiatan di atas selain ramah lingkungan dan membantu terwujudnya Net-Zero Emissions juga bisa bernilai ekonomi. Seperti mengumpulkan limbah minyak jelantah yang bisa dijual kepada pengepul untuk diolah menjadi bahan bakar biodisel atau membuat aneka kerajinan dari limbah plastik. limbah yang tadinya hanya sekadar sampah setelah diolah justru memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Yuk, Bisa Yuk!Â
Jika mendengar kata Net-Zero Emission yang terdengar asing tak usah panik dulu dan berpikir yang susah-susah. Sebenarnya hidup dengan cara yang diajarkan leluhur kita yang sederhana adalah hidup yang mendukung  pengurangan efek gas rumah kaca. Hidup berdampingan dengan alam.
Setiap kita bisa menjadi bagian dari bumi yang lebih baik menuju Net- Zero Emission. Menjalani hidup dengan menjaga keindahan bumi pertiwi. Memberikan warisan bumi yang bersih dan indah pada anak cucu kita. Saya pun ingin memberi pengalaman memandang alam di kampung kepada anak cucu nanti seperti saat saya kecil.
Salam,
Eka MP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H