"Mama mau puasa." Kalimat sederhana itu keluar dari bibir mama yang masih dalam masa perawatan.Â
Meluluskan permintaan tersebut bukan hal sederhana mengingat beliau masih harus dipantau kesehatannya karena masih dalam masa pemulihan. Meski dengan kondisinya tak wajib berpuasa namun mama tetap ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.Â
Saya tak berani langsung mengiyakan, Â jadi saya bilang akan konsultasi dulu dengan dokternya. Setelah berkonsultasi dengan dokter dibolehkan dengan syarat nutrisi yang masuk harus tetap terjaga seperti sebelumnya. Selain itu juga jangan sampai terjadi dehidrasi. Jamak diketahui orang yang berpuasa akan mudah mengalami kekurangan cairan tubuh. Oleh sebab itu saat berbuka harus diganti segera agar tidak menyebabkan masalah bagi tubuh. Terlebih puasa Ramadhan harus dijalani selama satu bulan penuh.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah menurunnya imun tubuh jika memaksakan berpuasa. Menurunnya imun tubuh tentu saja sangat riskan mengingat situasi pandemi saat ini. Virus seperti influenza yang ringan tetap akan mengganggu dalam menjalankan ibadah puasa.
Menemukan Tiga Kebaikan Madu pada KOJIMA
Selalu saja ada alasannya seperti, "Sudah kenyang," atau "Nanti saja". Â Padahal jika tidak dikonsumsi secara rutin manfaatnya tidak akan terasa secara signifikan.
Suatu saat saya menemukan KOJIMA. Awalnya saya pikir hanya madu seperti lainnya. Namun ternyata KOJIMA merupakan madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu.Â
Kebaikan Korma
Nabi Muhammad adalah salah satu contoh terbaik yang bisa ditiru dalam memanfaatkan Korma bagi kesehatan tubuh. Â Nabi memakan korma untuk berbuka puasa. Korma bisa mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.Â
Korma yang dikenal sebagai buah khas wilayah Timur Tengah ini memiliki manfaat sebagai sumber energi. Bersifat anti oksidan yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Beberapa butir korma saat berbuka sangat baik bagi stamina tubuh, di samping manfaat lain yang akan kita rasakan.