Mohon tunggu...
Eka MP
Eka MP Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis - Blogger

Pecandu Teh dan Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjelajahi Masa Kini dan Masa Lalu Rawamangun bersama Click

1 Maret 2020   22:16 Diperbarui: 1 Maret 2020   23:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan di mulai dari satu titik menuju masa depan maupun masa lalu. Minggu siang yang cerah komunitas Click mengadakan acara explore Rawamangun. Apa yang unik disana? Mungkin bagi beberapa orang wilayah ini biasa-biasa saja, alias tak ada yang istimewa. Mski saya tinggal tak jauh dari sana wilayah itu masih kurang saya pahami. Hanya beberapa spot saja yang pernah saya datangi atau lewati. Ternyata masih banyak yang belum saya tahu. banyak tempat-tempat istimewa yang seru untuk dikunjungi.

PERJALANAN BERSAMA CLICK MENGGUNAKAN LRT

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Click adalah salah satu komunitas kompasiana yang mengkhususkan diri sebagai komunitas bagi pengguna Commuter Line di Jabodetabek. Kopdar kali ini mencoba LRT yang beroperasi dari Rawamangun ke Kelapa Gading serta explore daerah Rawamangun lainnya. Stasiun LRT terletak di sebelah Velodrome Rawamangun yang merupakan arena balap sepeda bertaraf internasional. 

LRT (Light Rail Transit) merupakan sarana transportasi kekinian yang memberi wajah modern pada wilayah Rawamangun. Menggunakan teknologi terkini serta kelengkapan sarana dan prasarana modern menjadikan LRT sebagai moda transportasi masal masa depan. Kecepatan serta ketepatan waktu kedatangan menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan tranportasi cepat anti macet.

Untuk menggunakan alat transpotasi LRT yang harus disiapkan adalah kartu untuk ditempel di pintu masuk. Kartu ini bisa berupa kartu elektronik yang biasa kita miliki untuk melakukan pembayaran Toll, naik KRL maupun Trans Jakarta yang dikeluarkan oleh bank. Eits, jangan panik jika anda belum memiliki kartu seperti itu, karena pembelian tiket bisa dilakukan di loket yang telah disediakan. Pembelian bisa juga dilakukan di mesin otomatis yang tersedia di samping loket. jika anda belum tahu cara menggunakannya bisa langsung ditanyakan kepada petugas yang selalu siap membantu.

Harga  tiket saat ini adalah lima ribu rupiah untuk satu kali perjalanan. Rangkaian kereta terdiri dari dua gerbong. Dalam setiap perjalanan selalu ada petugas keamanan yang turut menjaga agar penumpang selalu merasa nyaman. 

Perjalanan dari Rawamangun ke Kelapa Gading atau stasiun Peganggasaan Dua disuguhi pemandangan perumahan dan pertokoan di sepanjang wilayah kelapa gading. Namun karena curah hujan yang tinggi beberapa hari sebelumnya di  beberapa tempat terlihat genangan air. Bahkan ada yang mengalami banjir setinggi paha orang dewasa. 

MAKAN SIANG DI BAKMI TASIK

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kembali ke stasiun LRT Rawamangun perut kami sudah ribut minta diisi. Tak mantab rasanya jika tidak menjajal kuliner di seputaran sini. Maka bakmi Tasik menjadi tujuan jajal kuliner kali ini. 

Berjalan kaki sekitar satu kilo meter ke arah terminal Rawamangun. Lokasinya memang berada di seberang terminal. selain karena penasaran dengan bakmi babat yang terkenal di restoran tersebut, tempat makan siang kali ini juga searah dengan tujuan berikutnya yaitu kunjungan ke makam Pangeran Jayakarta.

Siang menjelang sore, karena waktu makan siang telah lewat restoran itu tak lagi ramai. Kami pun memesan aneka jenis mie yang tersedia. Menu andalan adalah mie ayam babat, namun kita bisa memesan mie ayam bakso atau pangsit.  Didampigin jus dingin yang segar makan siang kali ini sudah cukup untuk mengembalikan tenaga. 

MAKAM PANGERAN JAYAKARTA

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Masih banyak yang tak percaya kalau makam Pangeran Jayakarta berada di daerah Jatinegara Kaum, Rawamangun. Ada yang menyebutkan kalau makam Pangeran Jayakarta ada di Tubagus Angke. Ada Pula yang menyebutkan makamnya berada di daerah Banten. 

Kebingungan ini wajar karena orang mangira bahwa Pangeran Jayakarta adalah nama  satu orang. Sebenarnya itu adalah sebuah gelar. Jadi memang benar kalau makam Pangeran Jayakarta berada di beberapa lokasi yang berbeda. 

Makam Pangeran Jayakarta ke IV yang berada di Jatinegara Kau.. Konon selama tiga abad makam ini disembunyikan. Tak ada yang mengetahuinya hingga tahun 1960an. Mengapa demikian? Yes, tentu saja karena beliau adalah seorang pejuang yang menentang Belanda pada masanya, beliau dikejar-kejar untuk dibunuh. Bahkan jika sudah mati pun akan dicari. kekhawatiran inilah yang membuat keturunan Pangeran Jayakarta dan pengikutnya menyembunyikan diri dan juga makam beliau.

Makam Pangeran Jayakarta ini terletak di dalam areal Masjid Jami Assalafiah. Masjid ini merupakan masjid tertua di Jakarta karena dibangun pada tahun 1600an. Kini masjid telah mengalami perombakan sesusai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.

Siapapun boleh berkunjung ke makam Pangeran Jayakarta yang buka selama 24jam. Namun tentu saja sopan santun dan etika harus diperhatikan, serta jangan melakukan hal-hal aneh yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Artinya jika ada yang berniat melakukan ritual-ritual tertentu akan mendapat teguran dari warga. Penduduk sekitar masjid masih memiliki hubungan darah atau merupakan keturunan dari keluarga Pangeran Jayakarta.

Suatu hari Minggu yang menyenangkan. Seperti melewati loorng waktu, dari Rawamangun yang modern dengan LRT-nya menuju Rawamangun yang kuno dengan makam Pangeran Jayakarta. Pikiran menjelajah bagaimana dahulu Indonesia diperjuangkan kemerdekaannya serta bagaimana kini Indonesia membangun.

Menghabiskan waktu bersama komunitas yang seru tentu menjadi nlai positif bila kita juga mendapat pengalaman berharga. Coba cari situs bersejarah apa yang ada di sekitarmu. Yuk,pelajari sejarah bangsa dan lestarikan budaya dan cagar budaya Indonesia. 

Salam 

Eka Murti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun