Mohon tunggu...
Iswasta Eka
Iswasta Eka Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan Dosen UMP

Certified Instructor Hypnotherapy,baru mencoba menulis 7 buah buku, 5 HAKI. Menulis di mass media sejak 1980 tersebar di Surat kabar dan majalah nasional maupun lokal, Tulisan kolom maupun cerpen dalam bahasa Indonesia dan Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Emak-Emak Dawis Mawar Tanjung Traveling

18 Juli 2023   06:46 Diperbarui: 18 Juli 2023   06:53 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu-ibu dasa wisma Mawar 1 RT 3 RW 6 Kelurahan Tanjung atau tepatnya di Perumahan Tanjung Elok hari Minggu 16 Juli kemarin piknik bersama ke area Dieng. Piknik bersama ini sebagai salah satu kegiatan ibi-ibu dawis untuk sedikit healing. Dalam kegiatan ini nampak jika para ibu bahagia dengan banyak canda tawa. Kata bu Lies itu salah satu cara menikmati kehidupan.

Rombongan ibu-ibu dawis berangkat dari perumahan pukul 05.00 dengan menggunakan 2 mobil elf. Sewa mobil elf jika ada yang akan mengadakan piknik bareng dari Purwokerto dengan tujuan kawasan Dieng dan Tambi biayanya adalah Rp.1.500.000 per 1 elf untuk isi 14 orang. Rute perjalanan melalui jalur jembatan Linggamas-Banjarnegara-Wonosobo-Dieng. Penulis meskipun bukan anggota Dawis ikut piknik karena kebetulan ada kursi kosong.

Perjalanan dari Purwokerto menuju Dieng memang mengasyikan karena melewati banya tikungan dan tanjakan. Selama perjalanan bisa melihat pemandangan yang indah di daerah bawah. Perjalanan kali ini sedikit tersendat karena banyaknya jalan macet. Hal ini dimaklumi karena hari libur terakhir sebelum masuk sekolah.

Rombongan tur di perbatasan Wonosobo-Banjarnegara atau sebelum masuk Dieng sudah harus membayar tiket masuk sebesar Rp.10.000 per orang. Tiket masuk ini masuk kas Pemda Wonosobo. Barangkali ini seperti portal tol agar Wonosobo mendapat pemasukan karena area wisata Dieng hamper semuanya justru masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara sehingga pemasukan destinasi wisatanya masuk kas Banjarnegara.

Dieng Plateau adalah salah satu tujuan wisata yang populer di Indonesia. Terletak di Jawa Tengah, sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, Dieng Plateau menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, budaya yang kaya, serta berbagai atraksi wisata menarik.

Salah satu daya tarik utama Dieng Plateau adalah lanskap pegunungan yang spektakuler. Pengunjung dapat menikmati pemandangan perbukitan hijau yang luas, danau-danau kecil yang indah, serta bukit-bukit dengan formasi batuan yang unik. Salah satu pemandangan yang paling terkenal adalah Kawah Sikidang, kawah lumpur yang terus mengeluarkan gas dan uap. Juga, ada Kawah Candradimuka yang memiliki air berwarna biru yang menakjubkan. Kawah Sikidang menjadi destinasi pertama yang dikunjungi ibu-ibu Dawis Mawar dengan tarif masuk Rp.10.000 atau Rp.20.000 untuk terusan dengan Candi Arjuna.

Selain itu, Dieng Plateau juga terkenal dengan candi-candi kuno yang ada di sana. Candi Arjuna dan Candi Gatotkaca adalah dua candi yang paling terkenal dan sering dikunjungi. Candi-candi ini memiliki arsitektur yang indah dan memberikan pandangan ke masa lalu yang kaya akan sejarah Jawa.

Candi Arjuna menjadi Destinasi kedua yang dikunjungi. Di lokasi ini kita disuguhi peninggalan sejarah yang menjadi tempat pemujaan umat Hindu. Di batas masuk candi para wisatawan diwajibkan memakai sarung identitas Candi. Di area ini kita bisa berfoto sepuasnya dengan pemandangan yang indah.

Destinasi wisata selanjutnya adalah kompleks kebun teh Tambi di Wonosobo. Kebun Teh Tambi adalah sebuah kawasan perkebunan teh yang terletak di daerah Puncak, Jawa Barat, Indonesia. Kawasan ini menawarkan pemandangan yang memukau, kebun teh yang luas, serta suasana yang menenangkan.

Dokpri
Dokpri

Saat memasuki Kebun Teh Tambi, pengunjung akan disambut dengan hamparan hijau kebun teh yang membentang luas di perbukitan. Pohon-pohon teh yang teratur tersusun membentuk pola yang indah, menciptakan panorama yang memikat mata. Udara segar dan sejuk di kawasan ini menambah keasyikan menjelajahi kebun teh.

Di Kebun Teh Tambi, pengunjung memiliki kesempatan untuk melihat proses panen teh secara langsung. Mereka dapat menyaksikan para pekerja yang terampil memetik daun teh dengan hati-hati. Proses selanjutnya, yaitu pengeringan dan pengolahan daun teh, juga bisa diamati. Pengunjung dapat melihat bagaimana daun teh segar diolah menjadi teh siap minum yang berkualitas.

Selain menikmati pemandangan kebun teh yang indah, pengunjung juga dapat mengikuti tur yang disediakan untuk menjelajahi Kebun Teh Tambi. Dalam tur ini, mereka akan diajak berjalan-jalan melintasi kebun teh sambil mendengarkan penjelasan mengenai proses budidaya teh, teknik pemetaan kebun, dan faktor-faktor yang memengaruhi kualitas teh yang dihasilkan.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun