Mohon tunggu...
Iswasta Eka
Iswasta Eka Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Certified Instructor Hypnotherapy,baru mencoba menulis 7 buah buku, 5 HAKI. Menulis di mass media sejak 1980 tersebar di Surat kabar dan majalah nasional maupun lokal, Tulisan kolom maupun cerpen dalam bahasa Indonesia dan Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggembirakan Hati dalam Sebuah Kegiatan

21 November 2022   07:58 Diperbarui: 21 November 2022   08:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BERBEDA dengan traveling seperti biasanya, traveling penulis kali ini adalah "traveling" bersama jutaan umat manusia dari seluruh Indonesia ke satu titik. Disebut traveling tetapi sesungguhnya bukan, karena tujuan utamanya adalah sebagai penggembira Muktamar ke 48 Muhammaiyah dan Aisyiyah di Surakarta. Disebut sebagai peserta wong tujuan datang untuk menjadi penggembira yang apabila tidak bisa masuk ya menggembirakan hati saja sambil traveling.

Penulis berangkat bersama rombongan dari PCR Purwokerto Selatan dan PCR Baturaden dengan menggunakan 1 bus pariwisata dan 1 Elf. Total jumlah traveler yang berangkat atau bisa juga disebut CHEERLEADER, karena bahasa Inggrisnya penggembira kan cheerleader sebanyak 62 orang. Rombongan berangkat dari Purwokerto pukul 21.00 dan transit untuk istirahat sholat subuh, mandi dan makan di Hotel Ataya yang dekat ke pabrik gula Colomadu. Memang keberangkatan ke Solo lancar jaya,tanpa mengalami kemacetan, baru setelah masuk Solo perjalanan tersendat karena rombongan dari berbagai wilayah mulai berdatangan.

time di lokasi expo

Kami istirahat di hotel Ataya sambil menunggu waktu untuk berangkat ke lokasi expo di bekas pabrik gula Colomadu. Sengaja tidak ke Edotorium UMS karena bukan undangan, bukan pula ke Manahan karena pasti sangat padat dan kendaraan sulit bergerak,jadi kami memilih ke lokasi Muktamar Fair. Kami "ngeluk boyok" dulu di hotel Ataya karena perjalanan dari Purwokerto juga cukup melelahkan,karena nyaris semalaman. Di Hotel ini kami mencoba memanfaatkan waktu rehat sebaik mungkin

Kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi expo. Ternyata bus hanya bisa sampai di kompleks lapangan TNI atau LANUD karena jalan sudah macet total. Hal ini sebenarnya sudah kami perkirakan sehingga memilih Colomadu bukan Manahan,karena untuk jalan kaki juga masih lumayan jauh. Sampai di lokasi expo ternyata harus menunggu 1 jam karena pameran dibuka pukul 09.00, ya apa boleh buat,kami jalan-jalan dulu di sekitar lokasi untuk menggembirakan hati. Stand pameran sudah ada yang buka tapi masih banyak yang tutup yang berada di sekitar gedung Pabrik Gula,sementara pameran yang di dalam gedung utama masih ditutup. 

Ternyata di depan gedung utama expo atau bekas pabrik gula inilah saya kemudian terpisah eh memisahkan diri untuk keliling, karena yang lain menunggu sambil duduk-duduk. Penulis hanya ingin keliling apa saja yang dipamerkan di luar gedung sambil nunggu dibukanya gedung untuk menengok stand kampus terscinta, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penulis sempatkan untuk keliling menengok stand-stand yang ada yang jumlahnya ratusan buah dengan pajangan sangat bervariasi mulai dari makanan sampai parfum dan pakaian.

Pukul 09.00 saya mencoba masuk ke dalam gedung expo utama yang berisi stand perguruan tinggi Muhammadiyah, AUM dan lembaga-lembaga milik Muhammadiyah lainnya. Secara tidak sengaja penulis bertemu dengan teman kantor yang bertugas di BSDM yaitu mas Agus dan mas Rudi dan teman yang sudah pensiun yaitu mas Ratno. Momen langka bertemu dengan teman tanpa direncanakan di luar kota,di kota pelaksana Muktamar ini tentu saja sayang kalau dilewatkan momennya. Jadilah kami berfoto bersama sebelum keliling ke stand-stand pameran. 

dokpri: Team
dokpri: Team
dolan bareng ke Solo

Keliling stand pameran dilanjutkan setelah ngobrol-ngobrol dulu dengan sahabat ini. Putaran selanjutnya menuju ke stand expo UMP, tetapi ternyata masih tutup juga. Sambil menunggu buka saya sempatkan untuk mencari kopi dulu, saatnya coffee time soalnya. Setelah berputar di dalam gedung tidak ada saya coba ke luar area utama,ternyata ketemu juga. Cafe dadakan ini didirikan oleh guru dan murid dari SMK Muhammadiyah Singasari Malang. Saya tanyakan kopinya ditanama di ketinggian beraapa. Dijawab ditanam di area gunung Arjuna dengan ketinggian 2000 mdpl. Oke lah kalau begitu, perlu dicoba nih.

Kopi buatan bu Guru yang saya kira murid karena wajahnya masih muda seperti muridnya ternyata enak juga. Dari rasa pahit yang khas inilah akhirnya saya mencoba kopi bubuknya yang sudah dikemas dengan label SMKnya. Mudah-mudahan bisa berkembang lebih baik lagi dengan keterampilan membuat kopi yang makin josh. Penulis tanya-tanya tentang kopinya. Kopi yang dipajang sudah blended antara arabica dan robusta. Arabica dibudidayakan di Gunung Arjuna yang katanya ketinggiannya 2000 mdpl.

Hasil uji coba saya ketika sudah sampai rumah dengan cara sendiri memang pahitnya lebih kuat dibanding Gayo. Selain itu aroma kopinya juga lebih kuat dibanding Gayo, tetapi masing-masing tentu saja punya ciri sendiri yang tidak bisa dibanding-bandingke,kata Farel. Pilihan penulis ya minumnyanya gantian antara Gayo,Toraja,Kintamani dan Toraja. Yaaa,dapat pilihan kopi lagi setelah pulang dari Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun