Mahasiswa yang mengikuti KKN keIndonesian dan ditempatkan di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas hari Kamis 10 Februari 2022 secara resmi ditarik dari lokasi. KKN keIndonesiaan diikuti oleh mahasiswa dari UM Purwokerto, UHAMKA dan UM Babel ditempatkan di sepuluh desa. Kegiatan penarikan dilaksanakan di Balai Kecamatan dilanjutkan kegiatan expo.
Kegiatan expo dengan menampilkan produk unggulan dan inovasi yang telah dihasilkan oleh mahasiswa. Desa yang ditempati mahasiswa KKN menampilkan produk-produk yang inovatif baik produk asli yang sudah mendapatkan sentuhan mahasiswa mulai dari inovasi rasa sampai packagingnya. Selain produk yang mendapatkan sentuhan inovasi mahasiswa ada pula produk yang diajarkan mahasiswa di lokasi KKN.
Produk yang ditampilkan dalam expo diantaranya serabi kuah durian, gula semut rasa jahe, tepung mokaf untuk membuat gorengan krispi, sirup gula aren, jungkong bubur khas belitung,roti irut, kacang lapis gula merah, kerupuk pisang kapok. Beberapa produk tersebut dibuat dengan sentuhan inovasi mahasiswa. Selain produk jadi mahasiswa juga memberi sentuhan dalam hal packaging untuk produk makanan dan sandal ban bodol.
Kegiatan penarikan mahasiswa diikuti oleh Rektor UMP, Rektor UHAMKA, Ketua LPPM UMP dan Ketua LPPM UHAMKA. Acara penarikan diawali dengan laporan dari mahasiswa kordinator kabupaten. Wiji Utomo  selaku Korkab dalam laporannya  mengatakan bahwa kegiatan mahasiswa pada KKN di Cilongok dititik beratkan pada pemberdayaan UMKM.Â
Kegiatan pemberdyaan UMKM telah dilaksanakan di desa-desa KKN, selain pembelajaran bagi anak-anak sekolah. Pemberdayaan UMKM diantaranya sentuhan produk seperti nuget pisang,puding singkong, kerupuk pisang, pemanfaaatn tepung mokaf dan sebagainya. Mahasiswa KKN juga melakukan kegiatan penghijauan di desa Cipete. Total anggaran yang terserap dalam semua kegiatan di semua desa mencapai 40 jutaan.
Dr.Suwarno,M.Si  yang Ketua LPPM UMP dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKN ini diikuti 24 mhs dari UHAMKA, 61 dari UMP dan 14 dari UMBABEL. KKN keIndonesiaan di Cilongok dengan jumlah total 96 orang  yang sudah melakukan pengabdian di desa beberapa hasilnya dapat dilihat di expo pada saat acara penarikan.  Dalam ajang expo ini juga sebagai angkah awal ajang transaksi hasil kerja mahasiswa.
Sambutan Kabid Permades Dinsos Kabupaten Banyumas Drs.Agus Eko Budianto yang mewakili  Bupati Banyumas  mengatakan Pemda masih mengharapkan ketiga PTM yang berkolaborasi dalam KKN tahun ini masih bisa melanjutkan di tahun-tahun berikutnya.Â
Agus juga berpesan agar di kemudian hari kiprah KKN bersama ini dapat mewujudkan masyarakat Banyumas yang sehat,cerdas,beriman dan bertaqwa. Agus menyampaikan bahwa kegiatan KKN mempunyai manfaat ganda, yaitu untuk mahasiswa sendiri untuk belajar menyelesaikan problem sosial sekaligus bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat.
Rektor UMP Dr.Jebul Suroso,S.KP,Ns.M.Kep  menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemda Banyumas yang telah memberikan kesempatan ke 3 PTM untuk melaksanakan KKN di Banyumas. Tagline UMP yaitu Kolaborasi dan Inovasi dapat ditunjukkan dalam kegiatan KKN kali ini, yaitu adanya kolaborasi antar PTM dan antar mahasiswa dengan masyarakat. Rektor mengharapkan mahasiswa yg KKN di Cilongok juga dapat membantu pemasaran produk2 yang sudah diberi sentuhan di daerah masing2.
Kegiatan penarikan juga dihadiri oleh  Rektor UHAMKA Jakarta Prof.Dr.H. Gunawan Suryoputro, Ketua LPPM UM Bangka Belitung Dzihan Khilmi Ayu,F.M.Pd, dan Camat Cilongok.Â
Dalam sambutannya Rektor UHAMKA menyampaikan masyarakat desa sudah menerima PTM untuk membantu pengembangan karakter mahasiswa melalui kegiatan KKN. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa tidak mencederai masyarakat ketika meninggalkan lokasi KKN.Â
Mahasiswa diharapkan mengimplementasikan jiwa humanisme yang didapatkan dari masyarakat. Salah satu kegiatan untuk mengentaskan kemiskinan adalah juga sebagai bentuk implementasi humanisme yg menonjol.
Sementara itu Kepala LPPM Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung  memberikan apresiasi kepada LPPM UMP yang memberikan kesempatan mahasiswa Umbabel untuk bergabung dalam KKN di Cilongok. Kolaborasi ini mberikan warna tersendiri bagi mahasiswa UMBABEl karena saat ini baru mempunyai 1 kelimuan yg tentunya menjadi kelemahan tersendiri bagi mahasiswa Umbabel.Â
Produk yang ditampilkan dalam  expo ini sangat apik dengan hasil produk yang inovatif dan mengangkat potensi dan kearifan lokal yang bisa dikembangkan sehingga mempunyai nilai ekonomis yang secara langsung bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.Â
Semoga produk-produk yang sudah dikembangkan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah guna menguatkan sektor umkm di pedesaan sehingga memberantas kemiskinan dan tidak menutup kemungkinan  menjadi desa yang mandiri disektor ekonomi. Selain itu produk makanan yang dikembangkan dapat dijadikan makanan/produk khas dari desa setempat(Eka-PGSD UMP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H