Mohon tunggu...
Eka Puspaningrum
Eka Puspaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Uhamka 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perusahaan Lazada sebagai Salah Satu Perusahaan E-Commerce di Indonesia

8 Desember 2023   22:53 Diperbarui: 8 Desember 2023   23:54 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini membahas tentang fokus bisnis dan aplikasi sistem informasi, biaya pengembangan, implementasi REA, serta kelebihan dan kekurangan dari implementasi sistem dalam perusahaan Lazada.

Lazada Indonesia, sebagai perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia, memiliki fokus bisnis yang mencakup penyediaan berbagai produk, layanan logistik, dan fintech. Mereka mengembangkan aplikasi sistem informasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan mudah, menyediakan layanan pelanggan yang baik, dan mengelola rantai pasokan dengan efisien.

Fokus Bisnis dan Aplikasi Sistem Informasi

Lazada adalah sebuah perusahaan e-commerce yang berfokus pada jual beli elektronik telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang digunakan untuk mendukung bisnis mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dari sistem informasi manajemen yang dikembangkan oleh Lazada:

  • Teknologi Informasi: Lazada menggunakan teknologi informasi untuk mendukung berbagai aspek bisnis, seperti manajemen inventaris, proses transaksi, dan analisis data.
  • Sistem Informasi Manajemen (SIM): SIM merupakan salah satu bidang kajian yang sedang berkembang secara pesat, terkait dengan perkembangan dunia bisnis dan kemajuan teknologi informasi. Sistem informasi manajemen memperkuat fungsinya dalam mendongkrak rantai nilai suatu perusahaan.
  • Aplikasi dan Website: Lazada memiliki aplikasi web dan mobile apps yang digunakan untuk memasarkan produk dan melayani pelanggan. Selain itu, mereka juga menggunakan aplikasi Android/IOS untuk kelas manager dan eksekutif, dan aplikasi standar untuk penjual dan pembeli.
  • Data Analisis: Lazada menggunakan data dari transaksi, pengiriman, dan penjualan untuk memonitor kinerja bisnis dan mengambil keputusan strategis.
  • Kolaborasi dan Komunikasi: Lazada Indonesia menggunakan berbagai alat kolaborasi dan komunikasi terintegrasinya, seperti DingTalk untuk berkomunikasi, AliWork Mobile untuk berkolaborasi, AliMail untuk email, dan Alilang yang merupakan platform untuk mengelola akses jaringan, koneksi VPN, panggilan VoIP, dan konferensi audio-video.
  • MyHR: Lazada Indonesia menggunakan platform online MyHR untuk memudahkan proses manajemen karyawan, termasuk menambahkan, mengedit, dan melihat informasi pribadi karyawan.
  • LazRita: Lazada Indonesia juga menciptakan LazRita, chatbot HR yang menyediakan balasan otomatis untuk pertanyaan umum.

Secara keseluruhan, sistem informasi manajemen yang dikembangkan oleh Lazada mencakup berbagai aspek bisnis, dari manajemen inventaris hingga layanan pelanggan, dan mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja bisnis

Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan untuk perusahaan Lazada ini tidak spesifik disebutkan, namun Lazada menghabiskan biaya banyak dalam pengembangan dan peningkatan sistem informasi untuk menjaga kompetitif dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Implementasi REA

Implementasi REA Model (Resources, Events, Agents) pada perusahaan Lazada tidak secara eksplisit dijelaskan pada sumber manapun. Namun, berdasarkan pemahaman umum tentang REA model dan informasi yang terkait dengan Lazada, kita dapat menggambarkan potensi implementasi REA model dalam konteks di perusahaan Lazada.

REA model merupakan sebuah model basis data yang digunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi. Model ini berfokus pada entitas dasar yaitu Resources, Events, dan Agents, serta hubungan di antara ketiganya. Berikut adalah potensi implementasi REA model pada perusahaan Lazada berdasarkan informasi yang tersedia:

  • Resources: Dalam konteks Lazada, sumber daya (resources) dapat mencakup berbagai aset fisik maupun non-fisik yang dikelola oleh perusahaan, seperti inventaris produk, fasilitas gudang, dan aset teknologi informasi yang digunakan untuk menjalankan platform e-commerce mereka.
  • Events: Event dalam REA model mengacu pada kejadian yang mempengaruhi sumber daya perusahaan. Pada Lazada, event-event ini dapat mencakup penjualan produk, penerimaan pesanan, pengiriman barang, pembayaran, dan kejadian-kejadian lain yang terkait dengan transaksi e-commerce.
  • Agents: Agen dalam REA model mengacu pada entitas yang bertanggung jawab atas sumber daya dan terlibat dalam event-event yang terjadi. Dalam konteks Lazada, agen-agen ini dapat mencakup pelanggan, penjual, kurir pengiriman, dan berbagai pihak yang terlibat dalam transaksi e-commerce.

Dengan menggabungkan ketiga elemen ini, REA model dapat diimplementasikan untuk merancang sistem informasi akuntansi yang mengintegrasikan data mengenai sumber daya, event, dan agen-agen yang terlibat dalam operasi perusahaan, termasuk transaksi e-commerce yang menjadi fokus utama Lazada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun