Kenali Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

Evaluasi pembelajaran? pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Tapi tahukah anda makna dari evaluasi pembelajaran itu sendiri? 

Nah, sebelum kita mengenal apa saja konsep dasar evaluasi pembelajaran anak usia dini, alangkah baiknya kita mengenal dulu apa yang dimaksud tentang evaluasi pembelajaran? 

Jadi evaluasi pembelajaran adalah proses pengukuran, penilaian, pengumpulan suatu informasi untuk mengetahui sampai mana pencapaian dalam sebuah tujuan yang ingin dicapai dalam suatu proses pembelajaran. 

Definisi tersebut didasari oleh pendapat Mahrens dan Lehmann 1978 dalam (Purwanto: 2013 hlm.3) yang mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan.

Dalam instansi pendidikan, evaluasi seringkali dikaitkan dengan istilah ujian atau ulangan, atau jika dalam sekolah biasa disebut UTS, UAS, dan lain-lain. 

Namun apakah hal itu bisa disebut sebagai evaluasi pembelajaran? jawabannya adalah benar, ujian akhir atau ujian tengah semester bisa disebut sebagai evaluasi pembelajaran karena didalamnya terdapat aspek pengukuran kemampuan siswa dan hal itu akan bermanfaat bagi pengajar untuk mengevaluasi apa yang belum dicapai oleh siswa di semester sebelumnya. 

Tapi ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester bisa dimulai ketika jenjang pendidikan dasar ataupun kita biasa mengenalnya sebagai SD/MI atau sederajat saja, lalu bagaimana dengan jenjang PAUD? Apakah ada ujian untuk anak usia yang tergolong masih dini? Oke sebelum kita bahas tentang konsep dasar dari evaluasi pembelajaran anak usia dini, kita kenalan dulu yuk! Apa sih anak usia dini dan pendidikan anak usia dini itu?

Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun dan hal ini ada dalam undang-undang nomer 20 tahun 2003. Usia dini merupakan masa dimana anak memiliki masa keemasan atau biasa disebut Golden Age. Masa ini merupakan masa dimana perkembangan otak berkembang sangat pesat dan memiliki daya ingat yang sabgat tinggi sehingga masa ini menjadi kesempatan bagi orang tua untuk memeberikan stimulasi terbaik selama tumbuh kembang anak di usia ini. 

Sedangkan PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya atau program pendidikan yang diberikan kepada anak usia dini sejak lahir hingga usia 6 tahun dengan cara memberikan rangsangan atau stimulasi terhadap aspek perkembangan anak dan bisa ditempuh melalui jalur formal maupun informal.

Oke, cukup untuk definisi anak usia dini dan pendidikan anak usia dini, selanjutnya kita akan membahas tentang topik kita yaitu Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini:

Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran di PAUD

• Systematic: Memiliki sistematika yang tepat dan urut, penilaian juga harus berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
• Competence: Memiliki kemampuan dalam mengevaluasi
• Integrity: Jujur dalam memberikan evaluasi
• Respect for people: Menghargai dan menghormati setiap proses anak yang dievaluasi
• Responsibility: Bertanggung jawab selama proses evaluasi 

Karakteristik evaluasi pembelajaran di PAUD

• Valid: Terpercaya atau dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
• Reliable: Memiliki hasil yang konsisten
• Representatif: Mewakili seluruh materi yang disampaikan
• Relevan: Instrumen penilaian yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi yang digunakan 

Tenik-teknik evaluasi pembelajaran di PAUD

• Observasi, Observasi atau observasi adalah proses memperhatikan seorang anak saat melakukan suatu aktivitas atau bermain game tanpa mengganggu aktivitas anak tersebut. Pengamatan guru harus peka, rinci dan deskriptif. Terutama dalam hal mengungkapkan perkembangan sosio-emosional anak. Sebagian besar anak belum memiliki kemampuan untuk menafsirkan dan memahami perasaan dan pikirannya sendiri. Anak-anak sering mengungkapkan perasaan mereka melalui tindakan. Hal itu dikuatkan oleh pendapat Cohen dan Stern (dalam CRI, 2000) yaitu Anak-anak berkomunikasi dengan kita melalui mata mereka, kualitas suara mereka, sikap tubuh mereka, gerak isyarat mereka, kelakuan mereka, senyum mereka, lompat-lompatan mereka, kelesuan mereka. Mereka menunjukkan kepada kita, melalui perbuatan mereka, dan juga melalui apa yang mereka buat, apa yang terjadi dalam diri mereka. Ketika kita dapat menyelami arti dari perilaku anak-anak secara menyeluruh, kita berada di jalur yang benar dalam proses memahami mereka. Catatan guru tentang cara-cara mereka berkomunikasi akan membantu dalam melihat mereka sebagaimana mereka apa adanya.
• Catatan Anekdot, Catatan anekdot merupakan catatan dari kejadian yang terjadi secara tiba-tiba atau tidak terduga yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. Catatan anekdot bisa berisi perlakuan positif maupun negatif peserta didik. Hal ini dikuatkan oleh Patnomodewo (1993) yang mengatakan bahwa catatan anekdot adalah kumpulan catatan perilaku anak secara khusus, baik secara positif maupun negatif.
• Daftar ChecklistDaftar checklist adalah cara cepat dan mudah untuk mengukur ada tidaknya perilaku tertentu pada anak Anda. Daftar checklist juga dapat digunakan sebagai cara untuk mencatat peristiwa penting tertentu yang terkait dengan perkembangan anak atau tujuan atau sasaran instruksional. Daftar checklist ini sangat bermanfaat untuk guru agar dapat mengetahui berapa kali dalam seminggu siswa A memukul teman sebangkunya, berapa kali siswa B menangis karena hal-hal sepele, dan lain-lain.