Mohon tunggu...
Sri Pujiastuti
Sri Pujiastuti Mohon Tunggu... profesional -

nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhirnya Hanya Sendiri

3 Februari 2011   11:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:56 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan, sepi pun menjadi ...

Lambat, merayap, menyedih hati yang lelah dan rapuh

Sunyi meruang melenakan rasa untuk segenap waktu yang ada

Aku bukanlah pemilik raga ini, begitulah aku coba menapik nyata

Apa yang dipikir itulah seadanya aku, begitulah selorohku menyadar jiwa

Cerita indah itu melambai,... pergi menjauh ... membekas hambar ...

Hambar itupun memasti hadir untuk suatu nyata, sendiri...

Merengkuh tubuh yang lelah dan lunglai

Merasuk hati dan pikir yang ditinggal rasa

Sendiri, merajalah untuk sesaat dari diamku, dari hariku

Sendiri itu ... sahabatku ...

Dekatmu meleburku, mengganti nyata untuk mengisi ruang dan waktuku

Dengan pasti menyata diri dalam rasa yang sudah tak merasa

Jengah sudah logika dan rasaku berkisah, kisah keluh yang menyisa hampa

Semuanya mengakhir ada untuk hidup yang berkisah

Akhirnya hanya sendiri senyata rasaku

Batam, 021110   ~_#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun