Coretan mimpi saat perjalanan
sebulan, dua bulan, tiga bulan belum sampai
Sebentar aku mengenalmu
Pagi itu, diantara semilir angin yang dingin meremuk
bakaran obor yang menyala pada ceruk
Sebuah kenangan terukir
.
Dari tanganmu
bukan pada kain itu
tapi dirimu yang mengikatku
menahanku untuk melangkah pergi
.
Bahkan dalam tiap kuncup kemenyan
bakaran dupa pada sesudut malam
kaki yang gemetar kelelahan
bahkan perut yang kelaparan
.
Sayang kau tidak benar-benar tau
tentang keberadaan getar itu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H