Mohon tunggu...
Eka Putra
Eka Putra Mohon Tunggu... -

merangkai kata dengan fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Baru, Harapan Baru

21 Oktober 2014   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:14 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla baru saja dilantik menjadi Presiden ke-7 dan Wakil Presiden ke-12 Republik Indonesia oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tanggal 20 Oktober 2014. Sebagai presiden dan wapres yang dipilih oleh jutaan rakyat, tugas berat menanti di depan mata, mulai dari Aceh hingga Papua. Khusus permasalahan Papua, Bapak Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi menaruh perhatian yang sangat tinggi. Seperti diketahui, selama musim kampanye Pilpres 2014, Jokowi memulai dan mengakhiri kampanyenya di provinsi paling timur ini. Pun begitu beberapa jam setelah dilantik, Jokowi melakukan teleconference dengan masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua dan Papua Barat yang diwakili oleh beberapa siswa sekolah dasar (SD) di Sentani dan Manokwari.

Dalam kegiatan teleconference tersebut, anak-anak SD dari Sentani dan Manokwari memberikan ucapan selamat kepada Jokowi dan Jusuf Kalla atas dilantiknya sebagai presiden dan wapres. Jokowi memberikan challenge kepada salah seorang siswa dari Sentani untuk melafalkan Pancasila, dan siswa itu pun melafalkan dengan lancar. Sementara dari Manokwari, presiden memberi tantangan untuk menyanyikan lagu nasional maupun lagu daerah. Beberapa siswa pun menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lantang. Kepada beberapa siswa yang berani menerima tantangan, presiden memberi hadiah berupa sepeda yang segera akan dikirim kepada mereka.

Dalam kesempatan itu juga presiden memberi kesempatan kepada Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Lenis Kogoya untuk berbicara di depan forum. Lenis Kogoya, yang disebut Jokowi sebagai “kawan baik”, menyampaikan bahwa dirinya sangat terharu ketika Jokowi mengajaknya untuk jalan bersama dan duduk di Istana Negara. Dengan logat Papua yang kental, Lenis juga sangat optimis Presiden Jokowi mampu membawa Papua kepada kemajuan, lepas dari kemiskinan dan kebodohan, serta tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepada seluruh siswa di Papua dan Papua Barat presiden berpesan agar terus belajar. Harus optimis bahwa dengan belajar akan bisa jadi bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden. Jangan sampai anak-anak Papua kalah dengan anak-anak dari daerah lain, semua harus berkompetisi secara sehat.

Metodologi berkomunikasi langsung dengan masyarakat melaui teleconference ini tergolong baru dilakukan oleh presiden. Dengan dilakukannya hal ini, diharapkan pola pikir masyarakat Papua yang sebelumnya “merasa” kurang diperhatikan oleh pemerintah, menjadi merasa dekat dengan pemerintah dan merasa sama-sama memiliki negara Indonesia. Perhatian tinggi presiden terhadap Papua diharapkan menjadi jalan bagi solusi permasalahan keamanan, pembangunan, pendidikan dan perekonomian Papua sehingga bisa segera sejajar dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Semoga dengan nahkoda yang baru, Indonesia dapat segera melaju dengan kencang menuju negara yang makmur dan sejahtera, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo. Selamat berjuang Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Drs. HM. Jusuf Kalla, jutaan rakyat Indonesia menanti darma baktimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun