Mohon tunggu...
Kikis Qays
Kikis Qays Mohon Tunggu... -

belajar untuk hidup.\r\nhidup untuk belajar.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanda?

31 Maret 2013   10:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, siapa bilang badai hanya bisa terjadi di tengah ganasnya lautan. Atau di bekunya musim salju yang membuat badan gigil, bibir membiru. Badai bisa saja terjadi kapan saja. Tak kenal musim. Tak kenal tempat. Sepert badai yang tengah menghantam taman bungaku kali itu.

Penyebabnya simple. Ada dua taman yang tengah disemai si fulan secara bersamaan.

Taman yang disemai duluan cepat atau lambat pasti menuntut haknya.

Dan benarlah. Meski tak secara langsung, meski meminjam mulut orang lain aksi menuntut hak itu pun akhirnya terjadi juga.

"Kak fulan lebih dulu menyemai bunga di taman itu. Bahkan dia telah akrab dengan seluruh penghuninya." Begitu kata si fulanah memintaku mundur secara halus.

Aku terbengong. Sedikit tak paham dengan dramatisasi yang tengah terjadi. Sebab tak ada segel yang jelas dalam hubungan kami.

***

Seperti kalimatku di awal. Kisah ini tentang kalimat tanya yang menguar di kepala tanpa sempat terlahir dalam wujud suara. Aku cukup memuaskan diri hanya dengan duga.

Mengapa aku dihadirkan hanya untuk kemudian susah payah disingkirkan?

Tidakkah ini seperti sebuah lelucon?

Aku tak memerlukan jawaban. Biarlah kalimat tanya ini menggantung di atap-atap kepala dan berakhir di recycle bin yang tersedia di otak saja. Karena terkadang kalimat tanya, tak terlalu penting untuk dicari tahu jawabannya.

-Kota tersibuk sedunia, Brain City-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun