Mohon tunggu...
Kikis Qays
Kikis Qays Mohon Tunggu... -

belajar untuk hidup.\r\nhidup untuk belajar.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanda?

31 Maret 2013   10:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap orang pernah menemui kebuntuan dalam hidupnya. Kebuntuan atas harap, kebuntuan atas rasa ingin tahu yang seolah seperti gayung yang mustahil bersambut. Karna tak kunjung menemukan jawaban yang memuaskan. Saat itulah tanda tanya mulai mengambil alih seluruh pikiran kita. Sibuk menduga-duga. Sibuk mencipta kalimat tanya. Otak kita tiba-tiba mempunyai joblist baru. Mesin produksi kalimat tanya plus jawabannya.

'Karena sadar atau tidak, setiap manusia pernah mengalami masa di mana tanda tanya memenuhi seluruh otaknya, membuat penuh isi kepala tanpa mampu dilahirkan mulut dalam wujud suara,'

Mengapa ada manusia yang pada akhirnya memilih menjadikan tanda tanya hanya sebatas mahkota di kepala? Atau hanya berakhir sebagai simbol-simbol untuk memenuhi otak saja? Setiap manusia mempunyai alasan yang berbeda.

Begitu pula denganku. Aku pun memiliki alasan tersendiri.

***

Mengapa aku dihadirkan hanya untuk kemudian susah payah disingkirkan?

Bertahun-tahun kubiarkan kalimat tanya itu menjamur di kepalaku. Mengabaikannya terkikis waktu. Sampai suatu hari seseorang bertanya padaku. Tanya yang kemudian memunculkan lebih banyak lagi kalimat tanya di kepalaku.

"Bagaimana rasanya kondangan di nikahannya mantan?" Tanya kawanku.

Aku tersenyum kecut.

Aku tak mampu menjawab dengan lugas dan jelas. Aku hanya bisa bercerita sedikit. Sebatas prolog dan epilog. Setelahnya, akan kusilahkan kawan itu untuk menentukan sendiri jawaban terbijak atas kalimat tanya yang dia lontarkan.

***

Trrrtttt...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun