Saya akan memperkenalkan beragam emosi yang dimiliki oleh manusia yang dikenal dengan roda emosi Plutchik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris terutama untuk materi Giving Opinion (memberikan pendapat) dan How do you feel?. Untuk menebalkan pemahaman mereka mengenai beragam emosi positif dan negative tersebut saya pun akan mengajarkan bagaimana menerapkan Teknik STOP pada pertemuan yang sama dengan tujuan agar mereka dapat menggunakan Teknik STOP setiap kali mereka menghadapi masalah yang membuat emosi negative mereka keluar dan sulit dikendalikan sehingga dapat dirubah menjadi emosi positif.
Melalui langkah-langkah pembelajaran yang saya lakukan sesuai dengan RPP Berdiferensiasi KSE yang saya unggah di bagian Demonstrasi Konstektual 2.2.a.6 saya berharap murid-murid di kelas yang saya ajarkan dapat mengenali dan menyadari kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Sehingga mereka memiliki kesadaran diri dan mampu mengelola diri mereka dengan baik (pengelolaan diri). Selanjutnya mereka juga mengenali orang-orang yang ada di sekitarnya dan memahami mereka dengan baik (kesadaran ), dan mampu membangun hubungan yang baik (kemampuan berelasi) dan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan bijaksana untuk diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
b. Bagi rekan sejawat:
Saya akan menulis artikel di berbagai platform media mengenai pentingnya mengetahui, dan menerapkan pembelajaran emosional (PSE) di kelas yang mereka ajar. Dengan begitu maka murid-murid dapat lebih banyak berlatih mengelola emosinya dengan lebih baik dan bertanggung jawab. Apabila semua rekan sejawat menerapkan pembelajaran PSE ini maka ini akan menjadi budaya positif di sekolah tersebut yang dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat sekolah.
Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial emosional.
Pentingnya guru memahami dan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional karena oleh memiliki tangung jawab menuntun siswa menuju selamat dan bahagia. Dalam proses menuntun, guru harus bisa membuka hati siswa, membuat siswa terhubung dengan siswa lain serta dengan guru sehingga terjadi proses interaksi sosial, siswa belajar memahami orang lain, munculnya kesadaran sosial, dan mempersiapkan siswa menghadapi masalah.. pembelajaran sosial dan emosional sangat penting dalam memberikan siswa keterampilan hidup yang sangat berguna. Di samping pengetahuan dan keterampilan akademik. Pengetahuan dan keterampilan inilah yang nantinya mendukung siswa mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Keterkaitan antar materi pembelajaran sosial emosional dengan modul sebelumnya yaitu nilai nilai yang dimiliki seorang guru penggerakberupa kemandirian, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid haruslah menggunakan segala kekuatan dan potensi yang ada untuk membangun budaya positif di sekolah. Budaya positif yang dikembangkan hendaknya dapat mendorong pemenuhan kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Jika pembelajaran sosial dan emosional dengan pendekatan kesadaran penuh atau (mindfulness) menjadi budaya positif di sekolah, maka pembelajaran sosial emosional akan lebih mudah diterapkan hal ini tentunya akan membahagiakan murid karena pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran berdiferensiasi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan belajar baik melalui pendekatan kesiapan, minat, maupun profil belajar murid.
Pembelajaran emosional (PSE) ini sangat terkait dengan materi pada modul 2.1 yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Pada kedua pembelajaran ini kita sebagai guru perlu melakukan pengelompokkan murid berdasarkan minat, kebutuhan belajar, kesiapan belajar, dan profil belajar murid terlebih dahulu sebelum masuk ke kegiatan inti pembelajaran.
Dengan mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh murid baik secara akademik maupun psikologis (keadaan emosional) maka kita sebagai guru dapat lebih mengoptimalkan proses pembelajaran yang kita lakukan dalam meningkatkan potensi yang dimiliki murid sesuai dengan kodrat alam yang dimilikinya.
Melalui pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional diharapkan dapat mendukung kemampuan anak dalam mengelola tugas kehidupan sehari-hari seperti belajar, membentuk hubungan, memecahkan masalah sehari-hari, dan beradaptasi dengan tuntutan pertumbuhan, dan perkembangan yang kompleks. Dengan demikian akan terwujud SDM yang berkarakter kuat dan cerdas sehingga akan melahirkan generasa yang berprofil pelajar pancasila
Demikianlah kaitan antara pembelajaran emosional (PSE) pada modul 2.2 dengan materi pada pembelajaran berdiferensiasi (modul 2.1), modul 1 Paradigma dan Visi Guru Penggerak (modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, modul 1.3 Visi Guru Penggerak, dan modul 1.4 Budaya Positif).