Mohon tunggu...
Aprilia Dyah Ayu
Aprilia Dyah Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

Panggil aja April. Perempuan. Pernah TK, SD, SMP, SMA, kuliah, dan sudah menikah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beginilah Pengelolaan Sampah di Kabupaten Pati

23 April 2017   15:49 Diperbarui: 28 April 2017   18:00 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai dari nasabah menyetorkan sampahnya ke bank sampah. Sampah yeng disetor harus yang sudah dipilah sesuai jenisnya. Sampah lalu ditimbang, dicatat oleh pengurus bank sampah. Ketika gudang sudah penuh, pengepul diundang untuk mengangkut sampah dengan harga tertentu.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Beberapa jenis sampah, terutama kemasan berlapis aluminium foil, tidak laku di pengepul. Maka pengurus bank sampah dan masyarakat peduli lingkungan mendaurulangnya menjadi aneka macam kerajinan yang cantik dan unik seperti tas anyaman kemasan kopi, tas daur ulang kresek, tas kawul, bunga, dan lain-lain. Kerajinan kemudian dipasarkan langsung ke masyarakat atau melalui acara-acara seperti pameran, bazar, car free day, atau display di Pasar Pragolo Pati.

2. Pengelolaan sampah padat organic

Sampah organik umumnya berasal dari daun dan pekarangan. Di Pati, pengelolaan sampah dapur didukung dengan alat bernama biometagreen untuk menjadi energy.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sedangkan sampah organik pekarangan yang berupa dedaunan, pengelolaannya adalah dengan dibuat menjadi kompos dan briket.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini adalah kebersamaan warga yang yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan Seroja ketika membuat pupuk kompos di Rumah Kompos. Prosesnnya sederhana. 

Sampah daun dicacah terlebih dahulu dengan mesin pencacah. Lalu daun cacahan dicampuri bekatul dan pupuk kandang serta disirami larutan tetes tebu dan EM4. Pencampurannya harus dipastikan merata dan menghasilkan adonan yang becek (tidak kering tidak basah). Adonan kemudian disimpan di ruangan, ditutup plastik untuk menjaga suhu hangatnya sekitar 40 derajat. Kurang lebih seminggu kemudian, kompos sudah dapat digunakan.

Selain itu, KMPL Seroja juga membuat briket bio arang. Prosesnya juga sederhana. Sampah daun dihanguskan di dalam drum. Kemudian dihaluskan dengan mesin selepan kopi. Tepung arang yang dihasilkan lalu dicampuri adonan tepung kanji hingga merata. Lalu dicetak menggunakan mesin pencetak. Dan jadilah briket bio arang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
3. Pengelolaan air limbah domestik permukiman

Terakhir, tentang pengelolaan air limbah domestic, pemda memfasilitasi permukiman tertentu dengan sarana berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestic permukiman. Salah satunya bias dijumpai di Perumahan Kutoharjo Permai RW 8, persis di sebelah gedung bank sampah.

IPAL ini menggunakan teknologi sederhana yaitu penyaringan dengan material dan mengolah air buangan dari setidaknya 50 rumah tangga sekitar lokasi. Air olahan dimanfaatkan untuk pemeliharaan tanaman-tanaman di sekitar lokasi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Demikian ulasan mengenai pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat di Kab Pati. Pengelolaan sampah permukiman di Kab Pati diupayakan untuk dilakukan di sumbernya. Dan upaya ini didukung oleh bank sampah-bank sampah yang tersebar di Kab Pati baik yang hasil swadaya masyarakat dan yang difasilitasi oleh pemda, juga didukung oleh sejumlah Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan, dan kader lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun