Mohon tunggu...
Fitrah Alanshori
Fitrah Alanshori Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya adalah mahasiswa pendidikan biologi uin alauddin makassar, saya hanya ingin belajar untuk mengenal kehidupan ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mitos Bukan Takhyul

1 September 2011   11:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mitos zaman dahulu memang masih melekat erat pada kepercayaan masyarakat sekarang, apalagi menyangkut masalah gaib.

Namun mitos yang dipercayai masyarakat sekarang justru kebanyakan yang salah arah, mitos-mitos yang berkembang selalu dikaitkan dengan hal mistis. Benarkah demikian? Apakah semua mitos adalah hal mistis.

Berikut ini contoh-contoh mitos yang yang sempat saya dapati di masyarakat yang mungkin hanya sebagian kecil saja.

Seorang wanita hamil dilarang berdiri lama di depan pintu katanya nanti akan susah melahirkan.
Anak-anak dilarang menduduki bantal nanti bisa bisul.
Rumah yang baru dibangun di rangka atapnya digantungkan setandan pisang atau setandan kulit pisang,ntah apa tujuannya.

Diantara semua contoh tersebut adakah yang berhubungan? Apa pengaruhnya antara berdiri lama depan pintu dengan keadaan saat melahirkan? Lalu gimana kalau wanita itu berdiri lama di tempat lain?
Apa hubungannya antara duduk di bantal dengan bisul?

Saya tidak yakin dengan semua itu, menurut hemat saya hal-hal tersebut hanyalah pelajaran etika kepada anak-anak dahulu. Larangan berdiri di pintu bermaksud agar kita tidak menghalangi jalannya orang lewat. Kemudian larangan duduk di bantal alasannya adalah agar bantal itu tidak rusak, bukan karena bisul. Tidak ada penelitian terkait antara kedua hal tersebut.

Satu lagi, alasan orang dahulu menyimpan setandan pisang masak di rangka rumahnya adalah untuk memudahkan pekerja makan ketika lapar jadi tidak susah payah lagi naik turun.

Entah kenapa pelajaran baik dari orang dahulu justru di salah artikan oleh masyarakat sekarang?

Benarkah orang indonesia dahulu itu bodoh-bodoh? Atau justru masyarakat indonesia sekarang yang tambah bodoh? Terutama memaknai makna mitos tersebut.

Salam
http://biologi-news.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun