Tak begitu lama, kami pun mengikuti langkah Alan dan anehnya si ninja itu masih ada di atas genting. Bisa jadi aku saja yang bisa melihat dia, atu dia juga bisa melihatku, aku ragu. Dia tak begitu mencolak, bahkan mata kita tak pernah bertemu, apalagi bahasa tubuh. ia sama sekali tak bergerak.Kami pun berpisah dengan mereka.
Anehnya kita itu ditempatkan ke sebuah rumah, dan rasanya ini sangat asing. Tidak ada apa-apa. oa mungkin ia mencoba melindungi kami, bagiku ini masih saja ambigu. Entah juga saat aku keluar rumah dengan seseorang dan secara kebetulan aku melihat Alan berjalan dengan seorang lelaki yang aku nela, namanya Thohar. Aku mendengar percakapan mereka,
Alan pun memutuskan untuk tak melanjutkan perjalanan dengan Thihar, dengan sifat Thohar yang selalu ingin tahu. Dia tak begitu saja melepaskan Alan, namun Alan pun menyadari niat Thoohar, dia pun memukulnya beberapa kali dan tak sengajanya mataku bertemu dengan matanya yang terlihat kesal, entah dengan kelakuannya aku rak punya petunjuk. Rasanya aku disini baik-baik saja.
Sampai disini dulu ya, aku bingung mau menambahkan apa lagi, tapi memang itu murni ending dari cerita ini. Mungkin saja tak akan terulang lagi, namun untuk tokoh Alan ini masih menjadi misteri, aku masih tak bisa menebaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H