Mohon tunggu...
Einila Dilla Ainila
Einila Dilla Ainila Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab

Ada yang harus berjuang, namanya aku | Ambigunya rasa tanpa kata | Selamat bertumbuh | Hukum tarik-menarik | Dinamika awan | 私は幸せだったよ.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

3/4/18

4 Maret 2018   07:48 Diperbarui: 4 Maret 2018   08:32 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak begitu lama, kami pun mengikuti langkah Alan dan anehnya si ninja itu masih ada di atas genting. Bisa jadi aku saja yang bisa melihat dia, atu dia juga bisa melihatku, aku ragu. Dia tak begitu mencolak, bahkan mata kita tak pernah bertemu, apalagi bahasa tubuh. ia sama sekali tak bergerak.Kami pun berpisah dengan mereka. 

Anehnya kita itu ditempatkan ke sebuah rumah, dan rasanya ini sangat asing. Tidak ada apa-apa. oa mungkin ia mencoba melindungi kami, bagiku ini masih saja ambigu. Entah juga saat aku keluar rumah dengan seseorang dan secara kebetulan aku melihat Alan berjalan dengan seorang lelaki yang aku nela, namanya Thohar. Aku mendengar percakapan mereka, 

Alan pun memutuskan untuk tak melanjutkan perjalanan dengan Thihar, dengan sifat Thohar yang selalu ingin tahu. Dia tak begitu saja melepaskan Alan, namun Alan pun menyadari niat Thoohar, dia pun memukulnya beberapa kali dan tak sengajanya mataku bertemu dengan matanya yang terlihat kesal, entah dengan kelakuannya aku rak punya petunjuk. Rasanya aku disini baik-baik saja.

Sampai disini dulu ya, aku bingung mau menambahkan apa lagi, tapi memang itu murni ending dari cerita ini. Mungkin saja tak akan terulang lagi, namun untuk tokoh Alan ini masih menjadi misteri, aku masih tak bisa menebaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun