Udara, air dan api.
Berkumpul di ruang yang tak terjamah
Berdialek tentang manusia
Bercerita tentang peran mereka.
"Aku sudah menyejukkan semua manusia tapi mereka tak memberiku apa-apa"
Udar berkata dengan rasa yang mengharap.
"Wahai udara, jika kita meminta, manusia tak dapat membayar dengan hartanya"
Api berkata dengan bijaksana.
"Tetapi, wahai saudaraku, akulah yang paling dibutuhkan olehnya, peranku disini amat sentral"
Air berkata dengan jumawanya.
Mereka terus berkutat tentang manusia
Yang tak ada habisnya.
Ruang yang tak terjamah pun semakin meriah.
"Kita punya peran yang amat penting bagi manusia, tetapi manusia tak memberikan apa apa malah membuat ayah dunia musnah" api berkata dengan jengkel dan marah.
Dialektika alam semestaÂ
Akhirnya usai sudah.
Dengan sebuah petuah yang muncul dari mereka bagi manusia
"Wahai manusia kita bisa saja memusnahkan dirimu dalam sekejap mata, tapi ayah dunia dan tuhan punya rencana yang kita tidak tau tentang apa, namun satu hal yang ada jika mereka berdua sudah muak, hancurlah kau tanpa sisa!".
muhammad reza, 27 oktober 2017